DARI PENDERITA
EPILEPSI INI, SAYA BELAJAR
Sebenarnya apa itu kreatif?
Apakah kreatif adalah di saat
kita bisa menyulap dari benda usang menjadi suatu hal yang baru?
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kreatif termasuk ke dalam kata sifat yang bermakna, memiliki daya
cipta, hasil daya khayal, dan merupakan hasil buah pikiran atau kecerdasan
manusia. Artinya, siapa saja yang memiliki hal-hal seperti yang disebutkan maka
itulah yang dinamakan dengan orang kreatif.
Itu menurut KBBI. Tetapi bagi
saya kreatif adalah abstrak. Kreatif tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata
semata tetapi identifikasi mengenai apakah seseorang ‘kreatif’ atau ‘tidak’
akan terlihat jelas perbedaannya sebelum kita melihatnya dari sisi berbeda.
VAN GOGH DAN ARTI KREATIF SEBENARNYA
Berbicara tentang kreatif, saya
jadi teringat dengan lelaki epilepsi dan penderita skizofrenia asal Belanda. Dari
sini saya mengenal orang Belanda dalam sisi yang lain, yakni kreatif dan dari
sini pulalah saya belajar banyak tentang apa pengertian kreatif yang
sebenarnya. Perkenalan kami sederhana, hanya dimulai dari pelajaran kesenian
waktu SMP. Bu Wazdah, guru kesenian SMP saya-lah yang turut berperan. Beranjak
dari hal itulah saya mencoba mencari tahu dirinya lebih dalam melalui internet.
Adalah Vincent Van Gogh, orang
kreatif asal Belanda yang saya maksud. Namanya sudah tak asing lagi dalam
sejarah tokoh dunia. Dialah seorang pelukis kenamaan Belanda yang berkat
karya-karya kreatifnya mampu membawa nama Belanda ke tingkat dunia. Beberapa
karya yang pernah diciptakannya adalah Pemakan
Kentang (1885), Bunga-bunga Iris (1889)
hingga Potret Dr. Gachet (1890) yang
merupakan hasil karya dengan penjualan tertinggi.
Di samping itu,
ada lagi satu karyanya yang ia buat tidak sekadar menggoreskan kuas, melainkan dari
lukisan tersebut ia juga hendak menyampaikan pesannya. Potato Eaters
adalah salah satu lukisannya yang cukup menarik perhatian. Lukisan ini
menggambarkan realitas sehari-hari para pekerja kasar yang diambil berdasarkan
hasil riset yang mendalam pada kehidupan muram para petani ladang. Sampai-sampai
para pengamat menyebut karya tersebut sebagai puncak maha karya Vincent van
Gogh dalam periode black realism dan
periode selanjutnya.
***
Dari Van Gogh
saya belajar bahwa untuk menjadi orang kreatif tidak hanya diperlukan ‘kecerdasan’,
tetapi juga diperlukan ‘misi’ dari apa yang hendak kita sampaikan dari
kreativitas yang kita buat.
***
Van Gogh adalah salah satu dari
sekian banyaknya pelukis dunia yang sukses. Kendati demikian, ia tidak
melupakan dirinya untuk melakukan kegiatan sosial. Ia sering menyedekahkan
sebagian hartanya dan berjuang untuk warga Borinage, sebuah daerah yang kotor
dan miskin.
***
Dari Van Gogh saya belajar bahwa siap kreatif berarti siap pula
memiliki tanggung jawab yang tinggi kepada orang sekitar. Apa yang kita dapat
dari kreativitas kita itulah tanggung jawab kita kepada mereka yang
membutuhkan.
***
Namun apa daya, ternyata Tuhan
berencana lain. Van Gogh didiagnosa oleh dokter menderita penyakit epilepsi
yang cukup parah. Ia juga dikabarkan memotong telinganya sendiri lantaran
mengalami tekanan jiwa. Nah inilah yang saya saluti darinya. Ternyata keadaan
tidak mengekang dirinya untuk terus berkarya, malah justru sebaliknya. Meski ia
menghabiskan masa hidupnya di RS Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence,
Perancis lantaran sakit jiwa, ia tetap melukis.
***
Terakhir, dari Van Gogh saya belajar bahwa kreativitas tidak akan pernah mati.*
*Ditulis oleh : Noval Kurniadi
Comments
Post a Comment