Ini
adalah cerita rakyat dari negeri tirai bambu. Saya mengutipnya dari buku 101
kisah bermakna dari Negeri China karya Lei Wei Ye, peranakan Tionghoa-Indonesia
yang kini tinggal di China. Saya mendapatkan buku ini dari perpustakaan utama
di kampus. Lantaran saya memiliki target untuk membaca seminggu minimal 1 buku
dan kebetulan buku ini menarik perhatian saya, tanpa pikir panjang saya pun
meminjam buku ini. Nih bagi yang penasaran bukunya kayak gimana :D
Sesuai
judulnya, ada 101 kisah dari negeri tirai bambu. Ada yang berupa fakta ada pula
yang berupa legenda alias tidak pernah terjadi sebelumnya. Pesan yang bisa kita
ambil dari buku ini pun bervariasi. Mulai dari persahabatan, kepemimpinan,
ketulusan bahkan hingga pengorbanan. Pokoknya rekomendasi banget deh buat baca
nih buku! Saya saja sampai ketagihan membaca kisah demi kisah yang ada dalam
buku ini (dalam 2 hari sudah 59 kisah yang sudah saya baca). Kalau China saja
kaya akan kearifan lokalnya, bagaimana dengan Indonesia ya? Pasti gak kalah
hebatnya!
Back
to topic! Nah, dari kesemua judul yang telah saya baca, ada salah satu kisah yang
sempat menggugah hati saya. Kisah itu berjudul, “GAO SHAN LIU SUI” (Mengerti
orang lain lebih dahulu). Di dalam kisah ini dijelaskan bahwa ada seorang pria bernama
Yu Bo Ya yang mahir bermain musik tetapi tidak ada satu orang pun yang mengerti
apa maksud permainan musiknya kecuali burung-burung. Hingga pada akhirnya ia
bertemu dengan seorang bernama Zong Zi Qi yang ternyata merupakan satu-satunya
orang yang mengerti akan apa yang dimainkan oleh Yu Bo Ya.
Penasaran
kisahnya seperti apa? Langsung ke TKP aja yuk! J
***
Propinsi Hubei pernah
melahirkan seorang ahli musik yang cukup terkenal bernama Yu Bo Ya. Setiap kali
ia memainkan kecapi, burung-burung akan berkumpul di sekitarnya untuk menikmati
musik yang dimainkannya. Ia juga sangat terkenal karena setiap kali ia memainkan
musik, tidak sedikit orang menjadi tidak enak perasaannya dan anehnya mereka
tidak bisa menikmati musik tersebut. Jika Yu Bo Ya
bukan pemusik yang pandai, mengapa setiap kali ia bermain kecapi burung-burung
yang sangat banyak jumlahnya selalu berkumpul di sekitarnya. Karena itu, mereka
sering menyebutnya sebagai pemusik yang alunannya hanya bisa dinikmati oleh
burung-burung dan tidak seorangpun yang bisa menikmatinya. Namun, ia tetap
dipuji sebagai pemusik yang andal.
Yu Bo Ya tidak begitu
gembira karena hanya sedikit yang mengerti musik yang dimainkannya. Karena itu,
ia sering berada di kaki gunung atai di tepi pantai atau di alam terbuka untuk
memainkan musik. Ia sangat menikmati musik yang dimainkannya, hewanpun seakan
mengerti akan musik yang dimainkannya.
Satu hari Yu Bo Ya
yang sedang berada di atas perahu, di tengah-tengah sungai ia memetik
kecapinya. Di kejauhan tampak sebuah gunung yang penuh dengan pepohonan.
Pemandangan di sekitar itu sungguh indah. Lalu Tu Bo Ya menepi. Sambil
menikmati pemandangan gunung dan diiringi aliran sungai, ia memainkan
kecapinya.
Pada saat ia sedang
asyik memetik kecapinya, ada seorang yang tertarik mendengarnya. Ia pun
mendekati Yu Bo Ya dengan cara mengendap-endap dengan maksud tak ingin
mengganggu keasyikan dan konsentrasi Yu Bo Ya.
Yu Bo Ya tidak
menyadari kehadiran orang itu. Setelah Yu Bo Ya selesai memainkan kecapi, orang
itu berkata, “Wah, sungguh alunan kecapi yang sangat indah. Ketika saya
mendengarkannya, seakan-akan alunan tersebut hendak menceritakan keindahan
pemandangan gunung dan merdunya aliran air sungai. Apakah benar bahwa ketika
Tuan memainkan musik, sungguh hendak mengagumi pemandangan alam sekitar dan
juga merdunya aliran sungai ?”
Yu Bo Ya terkejut
karena ternyata tebakan tamu tak diundang itu sungguh benar. Lebih kaget lagi
karena ternyata ada juga orang yang bisa mengerti alunan musik yang
dimainkannya. Dan orang itu adalah orang pertama yang bisa mengerti permainan
musiknya. Yu Bo Ya pun menjawab, “Tebakanmu benar, saya memetik kecapi untuk
menceritakan keindahan gunung di hadapan saya dan juga merdunya aliran sungai
!”
Setelah itu mereka
berkenalan dan Yu Bo Ya mengetahui bahwa orang itu bernama Zhong Zi Qi, tinggal
di daerah itu. Yu Bo Ya pun berkata kepada Zhong Zi Qi, “Tuan Zhong Zi Qi, jika
tidak keberatan saya ingin menjadi sahabat anda.”
Zhong Zi Qi dengan
sopan menjawab, “Tuan adalah orang yang terkenal, sedang saya hanyalah orang
biasa yang tidak terkenal !”
Yu Bo Ya segera
menyanggah, “Jangan begitu, saya mengenal banyak sekali orang, tetapi yang
dekat di hati bisa dihitung dengan jari. Saya sendiri merasa beruntung bisa
bertemu dengan Tuan, Tuan-lah satu-satunya orang yang bisa mengerti musik saya,
Tuanlah yang bisa menebak dengan tepat seratus persen. Padahal semua yang saya
mainkan keluar dari hati saya. Itu berarti Tuan sungguh bisa mengerti saya
dengan baik. Karena itu sayalah yang memohon untuk menjadi sahabat Tuan.”
Tidak lama kemudian
mereka saling bercakap-cakap dan bertukar pikiran. Yu Bo Ya pun memainkan
kecapinya seperti yang pernah dimainkan sebelumnya yang tidak ada seorangpun
bisa mengerti. Ia sungguh kagum karena ternyata Zhong Zi Qi bisa menebak dengan
benar semua permainan kecapinya. Artinya, Zhong Zi Qi mengerti dan menikmati
permainan kecapi Yu Bo Ya. Setelah itu, Yu Bo Ya sering datang kembali untuk
memainkan kecapinya dan untuk dipersembahkan kepada Zhong Zi Qi, satu-satunya
orang yang bisa mengerti dengan baik permainan musiknya.
Suatu ketika, Yu Bo
Ya sudah lama sekali tidak datang ke tempat tersebut. Pada waktu Hari Raya
Zhong Jiu Jie (middle autum festifal), Yu Bo Ya pergi mengunjungi tempat itu
untuk mencari sahabatnya, Zhong Zi Qi. Y Bo Ya memainkan musiknya dan
mengharapkan jika Zhong Zi Qi mendengar maka ia kana segera datang. Tetapi,
setelah beberapa jam sahabatnya belum juga datang. Ia pun berkata dalam hati,
“Biarlah aku memainkan musik satu kali lagi dan pasti ia akan datang karena
hari ini sudah larut dan mungkin ia sudah pulang ke rumah sehingga bisa
mendengarkan suara kecapiku.”
Suara kecapi itu
terdengar sampai jarak yang jauh karena sepinya tempat itu, namun sahabat yang
dinantinya belum juga datang. Lalu ia pun berjalan menyusuri sungai dan bertemu
dengan satu kuburan yang belum ada namanya. Kuburan itu menghadap sungai. Dan
tak lama kemudian ada seorang tua lewat di depannya, Yu Bo Ya pun bertanya
kepada orang tua itu tentang Zhong Zi Qi.
Begitu mendengar
pertanyaan Yu Bo Ya, orang tua itu meneteskan air mata dan berkata, “Kamu pasti
bernama Yu Bo Ya !”
Yu Bo Ya menganggukkan
kepala dan menjawab, “Benar sekali, tetapi mengapa kamu sedih mendengar
pertanyaanku dan mengapa kamu bisa tahu nama saya ?”
Orang tua itu pun
menjawab, “Zhong Zi Qi adalah putra saya. Tahun ini dia sakit keras dan
nyawanya tidak tertolong lagi. Sebelum meninggal dunia ia berpesan untuk
menguburkannya di pinggir sungan dan dengan posisi menghadap sungai. Ia berkata
kepasa saya bahwa Yu Bo Ya adalah sahabatnya dan pasti akan datang
mengunjunginya untuk bermain kecapi baginya. Kuburan tersebut adalah kuburannya
!”
Yu Bo Ya menangis
tersedu-sedu dan setelah beberapa saat ia meletakkan kecapinya di depan kuburan
itu. Lalu ia mulai memetik kecapinya untuk dipersembahkan kepada sahabatnya
tersebut. Ia memainkan lagu yang pertama kali ia mainkan dan berhasil ditebak
oleh Zhong Zi Qi. Setelah itu ia membanting kecapinya hingga rusak. Sambil
menghadap langit ia berteriak,
“Sahabat satu-satunya
yang mampu mengerti hatiku dan permainan kecapiku adalah Zhong Zi Qi. Sekarang
ia telah pergi, tidak ada gunanya akau bermain kecapi lagi.” Selesai berteriak
ia membuang kecapinya yang sudah rusak ke dalam sungai.
Sejak saat itu Yu Bo
Ya tidak pernah bermain kecapi lagi. Tempat ia bermain kecapi dan bertemu
dengan Zhong Zi Qi itu terletak di daerah Han Yang, Provinsi Hu Bei. Di situ
ada satu bangunan yang menjadi objek wisata sampai sekarang. Namanya Gu Qin
Tai, bangunan bersejarah yang khusus dibangun untuk mengenang persahabatan Yu
Bo Ya dan Zhong Zi Qi.*
Mutiara Hikmat :
Semua orang senang jika ada orang yang bisa
mengerti dirinya. Tetapi untuk bisa dimengerti oleh orang lain, itu tidak
mudah. Karena itu, jika ada orang yang bisa mengerti diri kita, sebaiknya kita
menghormatinya karena dia juga punya andil dalam membuat diri kita merasa
berharga. Orang bijak tidak hanya ingin dimengerti, tetapi juga mau berusaha
mengerti orang lain. Hidup pasti terasa lebih indah jika orang mau saling
mengerti.
Comments
Post a Comment