Apapun yang terjadi, tidak ada alasan untuk tidak berpikir positif dan bersyukur kepada-Nya.
Ketika kita mendapatkan musibah atau cobaan, berpikirlah bahwa :
1. Musibah yang lebih berat telah ditukar dengan musibah yang lebih ringan.
Ketika kita mendapatkan musibah,
misalnya : kita jatuh dari motor dan menyebabkan luka di kaki
atau kita kehilangan sejumlah uang atau barang berharga,
berpikirlah bahwa apa yang Dia kasih kepada kita telah ditukar dengan musibah yang lebih ringan.
Kenapa? Bisa jadi takdir sebenarnya adalah kita harusnya tabrakan mobil lalu masuk rumah sakit dan menelan biaya hingga jutaan rupiah
atau kita diPHK dari pekerjaan atau usaha kita bangkrut.
Namun... karena Ia begitu sayang sama kita, Ia pun membuktikan bukti kasihnya dengan menukar musibah yang seharusnya 'besar' menjadi musibah yang lebih 'ringan'. Akibatnya, kita yang seharusnya mengalami kecelakaan (naudzubillah, jangan sampai) atau diPHK dari kerja tidak jadi mengalaminya lantaran telah diganti dengan cobaan yang lebih ringan. Untung cuma harta atau fisik yang hilang/terluka, kalau yang hilang/terluka adalah keimanan, jiwa dan raga? Terlepas dari apakah musibahnya diganti karena kita rajin bersedekah, rajin beribadha, rajin berbagi ilmu atau lainnya, bersyukur dan berpikir positiflah kepada-Nya.
2. Di bawah tanah masih ada tanah.
Balik ke nomor 1 tentang musibah yang dikasih ke kita. Mungkin kita mengeluh karena dikasih ujian oleh-Nya dan merasa ujian yang diberikan terlalu berat bagi kita. Hei, tapi bukannya di luar sana ada banyak orang yang menerima cobaan yang lebih berat ketimbang kita? Entah itu orang yang sedari lahir udah dibuang oleh orang tuanya, hidup serba dalam kemiskinan, terlahir dalam fisik tidak sempurna atau bahkan digugurin sejak dalam kandungan? Lantas, kita yang baru dikasih cobaan gak ada apa-apanya sudah bilang terlalu berat?
3. Dia percaya bahwa kita KUAT.
Jokowi tidak mungkin jadi pemimpin kalau kebanyakan orang tidak menaruh kepercayaan kepadanya. Seseorang juga gak akan jadi pemimpin organisasi kalau gak ada yang percaya sama dia. Kalau manusia kasih 'tantangan' ke manusia karena percaya, apalagi Dia? Dia tidak mungkin kasih ujian ke kita kalau Dia gak percaya kalau kita KUAT dalam menjalaninya. Tidak diragukan. Masak iya Dia coba-coba?
So, bersyukur dan berpikir positif ajalah kalau dikasih ujian. Artinya Dia percaya kita KUAT! Masalahnya balik lagi ke kita, mau menyikapinya dengan positif atau gak.
4. Roda pasti berputar.
Ketika kita dapat nikmat, bersyukurlah karena belum tentu di luar sana orang lain akan mendapatkan nikmat seperti . Begitu juga ketika kita dapat musibah/ujian, bersyukur juga aja. Artinya, di masa depan Dia telah mempersiapkan nikmat untuk kita. Bukannya roda pasti berputar?
5. Dosa-dosa sedang dihapus.
Guru agama saya pernah bilang, kalau kita dikasih cobaan, bersyukur dan ikhlasin aja. Apalagi kalau cobaannya berupa sakit atau benda milik kita hilang. Sebenarnya di saat kita dikasih ujian, bisa jadi Dia sedang menghapus dan mengampuni dosa-dosa kita di masa lampau. Caranya ya itu tadi dengan memberikan kita penyakit atau menghilangkan barang kesayangan kita. Pertanyaannya, masak iya kita marah dan mengeluh di saat dosa-dosa kita sedang dihapus? Harusnya seneng dong. Dosa lagi dihapus ya syukuri aja
6. Kalau lebih baik bersyukur dan berpikir positif, kenapa harus negatif dan mengeluh?
Saya tidak tahu apakah saya sudah termasuk kriteria orang yang sudah berpikir positif dan senantiasa bersyukur atau belum. Namun yuk sama-sama saling mengingatkan dan memperbaiki diri untuk senantiasa bersyukur dan berpikir positif atas apa yang Dia kasih ke kita! Mudah-mudahan kita bisa jadi orang yang senantiasa bersyukur+berpikir positif ya. Amin :)
^_______^
Ketika kita mendapatkan musibah atau cobaan, berpikirlah bahwa :
1. Musibah yang lebih berat telah ditukar dengan musibah yang lebih ringan.
Ketika kita mendapatkan musibah,
misalnya : kita jatuh dari motor dan menyebabkan luka di kaki
atau kita kehilangan sejumlah uang atau barang berharga,
berpikirlah bahwa apa yang Dia kasih kepada kita telah ditukar dengan musibah yang lebih ringan.
Kenapa? Bisa jadi takdir sebenarnya adalah kita harusnya tabrakan mobil lalu masuk rumah sakit dan menelan biaya hingga jutaan rupiah
atau kita diPHK dari pekerjaan atau usaha kita bangkrut.
Namun... karena Ia begitu sayang sama kita, Ia pun membuktikan bukti kasihnya dengan menukar musibah yang seharusnya 'besar' menjadi musibah yang lebih 'ringan'. Akibatnya, kita yang seharusnya mengalami kecelakaan (naudzubillah, jangan sampai) atau diPHK dari kerja tidak jadi mengalaminya lantaran telah diganti dengan cobaan yang lebih ringan. Untung cuma harta atau fisik yang hilang/terluka, kalau yang hilang/terluka adalah keimanan, jiwa dan raga? Terlepas dari apakah musibahnya diganti karena kita rajin bersedekah, rajin beribadha, rajin berbagi ilmu atau lainnya, bersyukur dan berpikir positiflah kepada-Nya.
2. Di bawah tanah masih ada tanah.
Balik ke nomor 1 tentang musibah yang dikasih ke kita. Mungkin kita mengeluh karena dikasih ujian oleh-Nya dan merasa ujian yang diberikan terlalu berat bagi kita. Hei, tapi bukannya di luar sana ada banyak orang yang menerima cobaan yang lebih berat ketimbang kita? Entah itu orang yang sedari lahir udah dibuang oleh orang tuanya, hidup serba dalam kemiskinan, terlahir dalam fisik tidak sempurna atau bahkan digugurin sejak dalam kandungan? Lantas, kita yang baru dikasih cobaan gak ada apa-apanya sudah bilang terlalu berat?
3. Dia percaya bahwa kita KUAT.
Jokowi tidak mungkin jadi pemimpin kalau kebanyakan orang tidak menaruh kepercayaan kepadanya. Seseorang juga gak akan jadi pemimpin organisasi kalau gak ada yang percaya sama dia. Kalau manusia kasih 'tantangan' ke manusia karena percaya, apalagi Dia? Dia tidak mungkin kasih ujian ke kita kalau Dia gak percaya kalau kita KUAT dalam menjalaninya. Tidak diragukan. Masak iya Dia coba-coba?
So, bersyukur dan berpikir positif ajalah kalau dikasih ujian. Artinya Dia percaya kita KUAT! Masalahnya balik lagi ke kita, mau menyikapinya dengan positif atau gak.
4. Roda pasti berputar.
Ketika kita dapat nikmat, bersyukurlah karena belum tentu di luar sana orang lain akan mendapatkan nikmat seperti . Begitu juga ketika kita dapat musibah/ujian, bersyukur juga aja. Artinya, di masa depan Dia telah mempersiapkan nikmat untuk kita. Bukannya roda pasti berputar?
5. Dosa-dosa sedang dihapus.
Guru agama saya pernah bilang, kalau kita dikasih cobaan, bersyukur dan ikhlasin aja. Apalagi kalau cobaannya berupa sakit atau benda milik kita hilang. Sebenarnya di saat kita dikasih ujian, bisa jadi Dia sedang menghapus dan mengampuni dosa-dosa kita di masa lampau. Caranya ya itu tadi dengan memberikan kita penyakit atau menghilangkan barang kesayangan kita. Pertanyaannya, masak iya kita marah dan mengeluh di saat dosa-dosa kita sedang dihapus? Harusnya seneng dong. Dosa lagi dihapus ya syukuri aja
6. Kalau lebih baik bersyukur dan berpikir positif, kenapa harus negatif dan mengeluh?
Saya tidak tahu apakah saya sudah termasuk kriteria orang yang sudah berpikir positif dan senantiasa bersyukur atau belum. Namun yuk sama-sama saling mengingatkan dan memperbaiki diri untuk senantiasa bersyukur dan berpikir positif atas apa yang Dia kasih ke kita! Mudah-mudahan kita bisa jadi orang yang senantiasa bersyukur+berpikir positif ya. Amin :)
^_______^
Comments
Post a Comment