Konon kabarnya,setelah Tuhan menciptakan dunia ini dengan penuh
cinta, Tuhan ‘tidur’ sejenak.Hal itu dilakukan karena Ia sudah
menyisipkan rasa cinta kepada setiap makhlukdan setiap hal yang
diciptakan-Nya sehingga Ia tidak perlu mengawasinya lagi.Toh, Ia percaya
bahwa semua akan bekerja sesuai dengan rasa cinta yangdiciptakannya.
Ia
juga percaya bahwa segala hal yang diciptakan-Nya bisamenyebarkan
‘virus cinta’ ini dengan baik. Bahkan bumi dan langit yang
salingberjauhan, mampu melaksanakan tugasnya dalam ‘menebarkan cinta’
dengan amatbaik. Maka dari itu bumi dan langit tidak pernah bertengkar.
Sebaliknya, merekasaling mendukung satu sama lain sekalipun terpisah
akan jarak. Jika tanpacinta, tidak mungkin mereka bertahan satu sama
lain.
Sayangnya,sepanjang Tuhan ‘tidur’ (jangan artikan
tidur dalam arti sebenarnya), sepanjangitulah Dia sering dikecewakan.
Tidak sedikit makhluk hidup, khususnya yangbernama manusia justru
mengingkari ‘rasa cinta’ yang diberikan oleh Tuhan itusendiri. Mereka
tidak amanah. Padahalketika Tuhan menciptakan semesta alam, Ia
menciptakannya dengan bumbu-bumbucinta bercampurkan kasih sayang, tanpa
bumbu rasa kebencian setitik pun. Iamelakukan itu semua karena Ia sayang
dengan kita semua, ciptaan-Nya yangdiciptakan dengan rasa cinta, sebuah
rasa yang tidak bisa dinikmati dalambentuk yang terlihat tetapi hanya
bisa dirasakan dengan hati. Keberadaannyaabstrak.
Maka
tersudutlahpara pelaku pengkhianat cinta yang diberikan amanah oleh-Nya
di suatu ruang.Tak bisa mengelak. Atau justru kitalah salah satunya?
Konflik Suriah yang belumkunjung usai, masalah Israel-Palestina yang
belum mencapai babak akhir,penodaan seorang wanita India di bus oleh
sekelompok pemuda yang heboh belumlama ini, banjir Jakarta yang belum
mencapai titik terangnya hingga saat ini, pemerkosaanterhadap orang
utan, orang-orang yang saling menghujat satu sama lain danmerasa dirinya
berasal dari kalangan ‘paling putih’ adalah beberapa dari
sekianbanyaknya bukti betapa manusia mengingkari ‘rasa cinta’ yang
diberikan olehTuhan itu sendiri.
Sungguh
ironis!Kabar buruknya, mereka tidak hanya ingkar cinta terhadap Tuhan
saja, tetapijuga terhadap diri mereka sendiri, sesama manusia, binatang
bahkan alam yangsejatinya telah menyediakan cinta kepada mereka. Wajar
jika perang, kekerasan,hujatan, caci maki bahkan hingga bencana masih
terjadi dimana-mana. Itulah yangterjadi jika tidak adanya cinta lantaran
kebencian terlanjur menjalar di antarakita.
Mengetahui
sebagianbesar makhluk yang diciptakannya tidak bisa menjalankan amanah
yang diberikan,Tuhan kecewa. Ia pun ambil tindakan. Maka, segeralah Ia
memerintahkan hujanberkepanjangan untuk membuat banjir bagi mereka yang
tidak mencintailingkungan, yang suka membuang sampah sembarangan.
Akibatnya sebagian orangyang suka buang sampah sembarangan menjadi sadar
meskipun sebagian lainnyamasih terlunta-lunta atas kebodohan yang
mereka lakukan.
Lalu Dia jugamemerintahkan kuman
dan virus-virus jahat untuk menjadi penyakit pada orang-orangyang dzalim
terhadap diri mereka sendiri dan orang lain, seperti minum-minumankeras
dan orang yang suka bergonta-ganti pasangan misalnya. Akibatnya,
sebagiandari mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar, namun
sebagian dari merekajustru makin menghitamkan diri dari kegelapan.
Tak
sampai di sini,Dia juga memerintahkan kepada bau-bau busuk akan
maraknya korupsi di negeri iniagar cepat tercium di hidung-hidung para
penindak hukum. Akibatnya, tikus-tikusberdasi yang seharusnya tinggal
duduk di kursi santai sembari mengangkat kakidan mengibas-ngibaskan
wajah mereka dengan kipas yang terbuat dari uang kini harusmerasakan
pengapnya jeruji besi. Sebagian dari mereka bermunajat memohon
ampunkepadanya, menangis kesakitan berharap waktu berpihak padanya. Tapi
sebagianlainnya seolah bermuka badak. Korupsi seakan prestasi yang
patut merekabanggakan.
Salut! Betapahebatnya kebencian
mendalami peran sebagai aktor utama di panggung sandiwaraini. Segeralah
setelah kebencian yang tidak pernah Sang Maha Pencipta Cintaciptakan
menyeruak, Ia senantiasa mengawasi makhluk-makhluk ciptaan-Nya.Kemudian
Ia memerintahkan kepada apapun, entah itu angin, kuman jahat bahkanbau
busuk sekalipun untuk berbisik kepada para penderita tentang
betapajahatnya kebencian dan betapa indahnya rasa cinta. Seketika mereka
tersodokakan sebuah pertanyaan, “Sesungguhnya akulah yang menciptakan
cinta. Tapimengapa kalian mengingkarinya? Amnesiakah kalian?”
Inilah
kabarbaiknya. Apa yang dilakukan-Nya atas orang-orang yang telah buta
akan rasacinta tidak berlandaskan benci, melainkan semuanya berlandaskan
cinta. Iamelakukannya sebagai pengingat agar orang-orang yang masih
lupa akan rasa cintasegera introspeksi diri serta bagi orang-orang yang
terlanjur tidak bisadiingatkan agar tidak menjadi lebih hina ketimbang
kehinaan dari kebencian itusendiri. Dia berharap bagi siapapun yang
‘alpa’ segera menyingkirkan rasakebencian dan keacuhan terhadap rasa
cinta itu sendiri. Beruntung Ia adalahDzat yang Penuh Cinta yang tak
pernah menciptakan kebencian. Bisakah kamumembayangkan bagaimana jadinya
jika Ia tanpa cinta dan tidur untuk selamanyaakan kebencian yang
terlanjur mewabah?
Maka bersyukurlah, kita masih
dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi dan mencintai kita. Akhir
kata, selamat mencinta dan dicinta! :)
Comments
Post a Comment