Haree gini ingin menguasai bahasa asing tapi kita gak melakukan
apa-apa karena merasa terbatasi dengan materi dan waktu? Udah gak jaman
kalee... Atau apa justru kita yang membuat batas-batas itu sehingga
"pengen bisa bahasa asing" hanya sekadar angan? :P
Teknologi udah canggih keleus. Jadi kalau ada yang pengen belajar dan bisa bahasa asing tapi beranggapan, "Gue pengen banget bisa bahasa Inggris. Tapi karena kursusnya mahal gue gak jadi belajar deh.", "Kalo aja kursus bahasa Jepang murah, gue bakalan belajar!" atau "Dia mah pinter bahasa Inggris karena kursus, lah gue?" itu OMONG KOSONG!
Emang sih melalui kursus atau
pendidikan formal kita bisa belajar dan berbahasa asing. Tapi bukan
berarti itu satu-satunya cara dalam belajar bahasa asing. Kayak kata
pepatah, "banyak jalan menuju Roma." Tentu ada banyak jalan pula untuk
dapat menguasai suatu bahasa.
Mengikuti komunitas
bahasa asing atau eskul suatu bahasa adalah salah satu caranya. Bisa
juga sih dengan belajar bareng temen-temen yang punya minat yang sama.
Tapi kelemahannya terkadang jarak dan waktu jadi penghalang. Bisa jadi
waktu kamu luang. Namun karena jarak untuk "kongkow-kongkow" positifnya
lumayan jauh, kamu jadi berhalangan atau berkeberatan untuk pergi ke
sana. Atau juga sebaliknya. Dari segi jarak sih gak masalah. Tapi waktu
belajar komunitas itu yang tidak memungkinkan, membuat kamu tidak bisa
mengikuti kegiatan itu.
Terus gimana dong?
Ada alternatif lainnya! Yaitu ikut kursus seharga Rp 24.000 per bulan!
"Beneran?", kata kamu kaget.
Ya,
beneran. Cuma Rp 24.000 aja sebulan. Murah, kan? Eh eh, kamu kepo ya?
Kalo kepo simak tips belajar bahasa asing ala "saya" aja deh di bawah
ini :P
Mau belajar dan bisa bahasa asing kan? Nah, langkah pertama yang harus dilakukan tapi sering dilupakan adalah kenali dulu kamu punya passion dalam belajar bahasa apa. Berikan tujuannya juga kenapa kamu ingin belajar bahasa tertentu. Pokoknya tujuannya harus yang oke. Kalau tujuannya cuma bisa nulis dalam bahasa itu ya jangan salahin siapa-siapa kalau kamu gak bisa ngomong dalam bahasa itu. Kalau tujuannya buat iseng-iseng ya jangan salahkan juga kalau nanti hasilnya bakalan iseng-iseng :P Jadi orang harus "jelas", termasuk pada tujuan belajar. Misalnya nih kamu pengen bisa bahasa Jepang karena pengen banget kuliah di Jepang atau kamu pengen menguasai bahasa Italia karena kamu pengen jadi interpreter bahasa Italia :D Masa depan gak ada yang tau kan?
Kedua, Kalau udah, buat jadwal
kursus dalam seminggu tentang bahasa apa yang ingin kamu pelajari dan
kuasai. Buat jadwal pada waktu-waktu free atau kosong yang kamu miliki.
Terserah, frekuensi, hari dan jamnya kapan. Kamu kan lebih tau :D
Misalnya karena kamu matanya kayak kalong kamu buat jadwal seminggu dua
kali yakni setiap Senin & Kamis setiap pukul 00.00 WIB. Kamu pikir
daripada insomnia gak jelas mending belajar aja deh :P Atau karena kamu
jomblo dan gak mau galau liat orang yang pacaran kamu bisa buat jadwal
belajar pas malam minggu dari jam 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. 2
pertemuan dirapel jadi satu. :D
Ketiga, Kalau udah ketemu hari dan frekuensinya berapa kali, buat jadwal belajar minimal 1 jam. Atau kalau kamu benar-benar orang yang supersibuk, minimal 30 menit aja per pertemuan. Masa 30 menit dalam 2 x 1 minggu aja gabisa? :P Oh iya, meski udah dibuat jadwal bukan berarti kamu gak bisa belajar di luar jadwal ya. Tapi intinya prioritas kamu ada di jadwal yang telah kamu tetapkan :D
Lalu langkah Keempat adalah belajar deh pada jadwal kursus yang udah kamu buat sendiri. Kursusnya dimana? Di internet di rumah kamu :D Buka aja google dan youtube lalu "searching". Misalnya kamu ingin belajar bahasa Jepang. Tulis aja kata kuncinya, "Belajar bahasa Jepang bagi pemula", "website belajar bahasa Arab", "download e-book bahasa Swedia" dsb. Kalau ingin belajar bahasa Tagalog. Tulis aja, "Learn tagalog", "belajar bahasa Tagalog", dsb. :D Sepersekian detik kemudian, yakin deh akan banyak blog/web/video yang membahas tentang itu :P
"Tapi aku gak punya modem? Gimana dong?", tanya kamu. | Kumpulin duit buat beli modem. Atau kalo gak punya modem, pergi dulu ke warnet tapi kursusnya di rumah. Materi-materi yang kamu cari di mbah gugel dan om yutub, copas-copasin dan download aja. Cari yg gratisan. Terus nanti pas di rumah, pelajarin deh di komputer kamu pada jadwal belajar bahasa asing yang telah kamu tentukan.
Ketiga, Kalau udah ketemu hari dan frekuensinya berapa kali, buat jadwal belajar minimal 1 jam. Atau kalau kamu benar-benar orang yang supersibuk, minimal 30 menit aja per pertemuan. Masa 30 menit dalam 2 x 1 minggu aja gabisa? :P Oh iya, meski udah dibuat jadwal bukan berarti kamu gak bisa belajar di luar jadwal ya. Tapi intinya prioritas kamu ada di jadwal yang telah kamu tetapkan :D
Lalu langkah Keempat adalah belajar deh pada jadwal kursus yang udah kamu buat sendiri. Kursusnya dimana? Di internet di rumah kamu :D Buka aja google dan youtube lalu "searching". Misalnya kamu ingin belajar bahasa Jepang. Tulis aja kata kuncinya, "Belajar bahasa Jepang bagi pemula", "website belajar bahasa Arab", "download e-book bahasa Swedia" dsb. Kalau ingin belajar bahasa Tagalog. Tulis aja, "Learn tagalog", "belajar bahasa Tagalog", dsb. :D Sepersekian detik kemudian, yakin deh akan banyak blog/web/video yang membahas tentang itu :P
"Tapi aku gak punya modem? Gimana dong?", tanya kamu. | Kumpulin duit buat beli modem. Atau kalo gak punya modem, pergi dulu ke warnet tapi kursusnya di rumah. Materi-materi yang kamu cari di mbah gugel dan om yutub, copas-copasin dan download aja. Cari yg gratisan. Terus nanti pas di rumah, pelajarin deh di komputer kamu pada jadwal belajar bahasa asing yang telah kamu tentukan.
"Kalau
gak punya komputer/netbook/laptop sama sekali?", kamu bertanya lagi. |
Ini bukan akhir dari segalanya. Berarti kursusnya di warnet. Anggap aja
kamu pergi ke warnet sama aja dengan kamu sedang kursus. Jadi jika kamu
mengambil kursus kamu harus membayar minimal Rp 300.000 per bulan (ini
bisa lebih loh), kalau kursus di warnet, biaya yang dikeluarkan akan
lebih hemat.
Di warnet itu biayanya rata-rata Rp
3000 per jam. Andaikan saja kamu membuat jadwal 2 kali seminggu berarti
per minggunya kamu hanya perlu berinvestasi sebesar Rp 6000 tiap
minggunya. Investasi ya, bukan bayar. Jangan berpikir "membayar" uang
sewa warnet, tapi berpikirlah kalau kamu berinvestasi. Kenapa investasi?
Karena kalau investasi itu jangka panjang dan dampaknya gak cuma bisa
bahasa asing aja, beda dengan bayar uang sewa. Siapa tau di masa
mendatang nanti uang akan menghampiri kamu karena kemampuan bahasa kamu
:D
Kembali ke topik! Dari Rp 6000 per minggu itu
coba deh kalikan 4. Udah? Kalau udah tau kan hasilnya? Hasilnya dalam
sebulan kamu hanya perlu berinvestasi Rp 24.000. Lebih hemat kan? Kalau
kamu inginnya seminggu tiga kali berarti 3000 x 12 = 36.000. Iya sih
ngeluarin duit-duit juga. Tapi yang jelas ini alternatif jika terhalang
oleh biaya kursus dan kegiatan komunitas bahasa. Masa iya berinvestasi
sebesar Rp 6000 dalam seminggu atau minimal Rp 24.000 aja gak bisa
selama sebulan? Kalo buat beli gadget baru bisa, bisa lah ya buat
investasi buat diri sendiri. :D
So, buruan deh cari
warnet terdekat rumah yang menyediakan headset. Cari juga yang jarang
atau bahkan gak ada perokoknya biar lebih nyaman. Dengan begitu kamu
bisa mendengarkan audio selama belajar nanti. Jangan lupa bawa buku dan
pensil/pulpen juga. Dan karena kurang lebih sama kayak kursus tapi kamu
belajar mandiri, sambil kamu baca materi/dengerin video di yutub, catet
materinya di buku. Soalnya ada yang bilang *lupa siapa yg bilang* kalau
tulisan itu akan lebih melekat di ingatan ketimbang hanya sekadar
dibaca.
Keenam, Saatnya berkonsisten dan
komitmen ria. Patuhi segala jadwal yang kamu tentukan. Kalau hari itu
dan di jam sekian jadwalnya kamu untuk belajar tapi kamu malah males, ya
kamu harus belajar. Harus lawan rasa malasmu. Kalau gak dilawan, ya
jangan salahin kalau kamu juga agak lama bisa bahasa asingnya :P Kecuali
kalau kamu sakit atau ada hal-hal mendesak atau penting. Kalau kamu
berusaha untuk gak telat datang saat jadwal masuk kerja/kuliah karena
merasa gak enak sama orang lain, kenapa kamu gak berusaha untuk mematuhi
jadwal yang kamu buat sendiri demi menghargai diri kamu sendiri? Jangan
biarkan kamu gak menghargai diri kamu sendiri. Kalau kamu melanggar,
hukum dirimu sendiri atau bisa juga dengan menambah jam belajar di
jadwal berikutnya. Hukumannya terserah. Misalnya push up sebanyak 50
kali. :D
Lalu buat target pula dalam waktu sekian
kamu harus bisa ngapain/menguasai materi tentang apa. :D Oh ya, supaya
gak bosen belajarnya, kamu juga bisa memvariasikan metode belajar
sekreatif kamu. Misalnya nonton film animasi berbahasa asing tertentu.
Searching aja. banyak kok :D
Kalau kamu udah melakukan
no 1-6 secara rutin dan dengan konsisten, yuk praktekin! Caranya ngomong
sendiri aja di kamar berlagak ngomong dengan orang atau ngomong sendiri
di depan cermin dalam bahasa yang kamu pelajari. Saya sering kok
ngelakuin kayak gini. Yakin deh bisa nambah kepercayaan diri dan melatih
kemampuan. Sekaligus jadi tahu juga bahasa tubuh kita seperti apa.
Sesekali bisa juga diupload di youtube (saya akan melakukannya tapi
belum sempet). Kalau punya teman yg punya minat atau kemampuan yang
sama, bisa juga latihan ngomong sama dia. Dengan gitu kamu bisa evaluasi
tentang sejauh mana kemampuan kamu.
Emang sih kursus
sendiri di warnet atau di rumah melalui PC/laptop ada kekurangannya
ketimbang ikut kursus atau ikut kegiatan komunitas bahasa yakni secara
praktek mungkin tidak secepat mereka. Tapi seenggaknya kursus seharga Rp
24.000 ini bisa jadi alternatif buat belajar bahasa asing khususnya
bagi yang gak sempet ikut kursus/komunitas bahasa. Dan... soal bisa/gak
bahasa asing itu balik lagi ke diri masing-masing. Tujuan, target
semangat sama konsistensinya udah bener atau apa masih harus diperbaiki?
selamat mencoba & semoga bermanfaat :P
Udah sana buruan buat jadwal belajarnya :P
Udah sana buruan buat jadwal belajarnya :P
Comments
Post a Comment