Ice
breaking atau permainan adalah salah satu sarana dalam memecahkan
kebosanan atau mencairkan suasana. Ini bermanfaat banget dalam dunia
ngajar-mengajar, volunteering ataupun acara untuk lebih mengakrabkan
diri satu sama lain.
Saya gatau apa nama permainannya. Mungkin "Split Game" lebih tepat. Saya sebenarnya agak bingung dalam menceritakannya dalam bahasa tulisan, namun kurang lebih aturan mainnya seperti ini.
Mulanya masing-masing pemain saling menempelkan kaki kanan satu sama lain dalam bentuk menyerupai lingkaran. Sementara itu kaki kirinya diletakkan persis menempel di belakang kaki kanan.
Kemudian dilakukanlah penentuan pemenang. Penentuan pemenang ditentukan dengan gambreng atau suit. Jika ada yang beda sendiri dia yang menang dan bagi yang sama berarti yang kalah. Begitu pula seter
Bagi pemenang, tugasnya adalah mengubah posisi kakinya dari yang awal mulanya di depan menjadi di belakang kakinya yang lain. Di awal permainan kan semua kaki kanan berada di depan, itu artinya si pemenang gambreng harus mengubah posisi kaki kanannya menjadi di belakang kaki kirinya dan menempel. Sementara tugas yang kalah adalah menempelkan kakinya yang berada di depan kepada kaki pemenang yang ada di depan. Lantaran posisi kaki berubah, itu artinya pemain yang kalah harus menjulurkan kakinya lebih panjang lagi untuk menjangkau kaki si pemenang.
Setelah itu gambreng lagi. Bagi yang menang tugasnya adalah mengubah posisi kaki yang tadi menempel pada kaki pemenang sebelumnya menjadi berada di belakang dan menempel pada kakinya yang lain. Sementara itu bagi yang kalah gambreng juga harus mengubah posisi kakinya juga menjadi menempel dengan kaki si pemenang gambreng.
Dengan kata lain, kalau menang kita mengubah posisi kaki kita yang ada di depan menjadi di belakang kaki kita yang lain (mundur). Tapi kalau kita kalah gambreng, kita mengubah kaki kita yang paling depan menjadi semakin ke depan hingga menempel pada kaki si pemenang (maju). Jika ada yang merasa tidak sanggup untuk mencapai kaki pemenang atau merasa kecapekan, boleh mengatakan menyerah. Tidak ada batasan waktu sepanjang sepakat untuk terus bermain.
Seiring berjalannya permainan, pasti akan selalu ada pemain hampir kehilangan keseimbangan atau pemain yang harus menjulurkan kakinya ke depan dengan sangat panjang atau split guna menempelkan kakinya dengan kaki pemenang.
Permainan ini kelihatan sederhana namun menurut saya cukup ampuh dalam mengusir kebosanan atau mencairkan suasana khususnya pada anak-anak. Permainan ini mengajarkan bahwa tidak selamanya kita jadi pemenang, namun ada kalanya juga kita kalah atau gagal (roda itu berputar). Yang penting terus mencoba dan berusaha. Ketika kita menang (menang gambreng), kita boleh menikmatinya (karena kita jadi gak capek menjulurkan kaki) namun jangan terbuai akannya. Sebab suatu hari nanti ketika kita kalah, kita harus berjuang kembali lagi (menjulurkan kaki) untuk memperoleh keberhasilan. Kaki pemain pemenang merupakan analogi keberhasilan bagi pemain yang kalah. Usaha pemain dalam menempelkan kakinya ke kaki pemenang juga merupakan analogi dari usaha dalam meraih keberhasilan. Kalau ada niat dan usaha, kakinya pasti nempel. Di samping itu, permainan ini juga melatih otot-otot kaki dan kefokusan.
Permainan ini saya ketahui dari murid saya sendiri, Lady namanya (di foto yang pake baju kuning). Main dengan anak-anak suka dapet inspirasi. Semoga postingan saya bisa menjadi inspirasi atau referensi bagi para pendidik, sukarelawan korban bencana, pengisi acara dan siapapun.
Saya gatau apa nama permainannya. Mungkin "Split Game" lebih tepat. Saya sebenarnya agak bingung dalam menceritakannya dalam bahasa tulisan, namun kurang lebih aturan mainnya seperti ini.
Mulanya masing-masing pemain saling menempelkan kaki kanan satu sama lain dalam bentuk menyerupai lingkaran. Sementara itu kaki kirinya diletakkan persis menempel di belakang kaki kanan.
Kemudian dilakukanlah penentuan pemenang. Penentuan pemenang ditentukan dengan gambreng atau suit. Jika ada yang beda sendiri dia yang menang dan bagi yang sama berarti yang kalah. Begitu pula seter
Bagi pemenang, tugasnya adalah mengubah posisi kakinya dari yang awal mulanya di depan menjadi di belakang kakinya yang lain. Di awal permainan kan semua kaki kanan berada di depan, itu artinya si pemenang gambreng harus mengubah posisi kaki kanannya menjadi di belakang kaki kirinya dan menempel. Sementara tugas yang kalah adalah menempelkan kakinya yang berada di depan kepada kaki pemenang yang ada di depan. Lantaran posisi kaki berubah, itu artinya pemain yang kalah harus menjulurkan kakinya lebih panjang lagi untuk menjangkau kaki si pemenang.
Setelah itu gambreng lagi. Bagi yang menang tugasnya adalah mengubah posisi kaki yang tadi menempel pada kaki pemenang sebelumnya menjadi berada di belakang dan menempel pada kakinya yang lain. Sementara itu bagi yang kalah gambreng juga harus mengubah posisi kakinya juga menjadi menempel dengan kaki si pemenang gambreng.
Dengan kata lain, kalau menang kita mengubah posisi kaki kita yang ada di depan menjadi di belakang kaki kita yang lain (mundur). Tapi kalau kita kalah gambreng, kita mengubah kaki kita yang paling depan menjadi semakin ke depan hingga menempel pada kaki si pemenang (maju). Jika ada yang merasa tidak sanggup untuk mencapai kaki pemenang atau merasa kecapekan, boleh mengatakan menyerah. Tidak ada batasan waktu sepanjang sepakat untuk terus bermain.
Seiring berjalannya permainan, pasti akan selalu ada pemain hampir kehilangan keseimbangan atau pemain yang harus menjulurkan kakinya ke depan dengan sangat panjang atau split guna menempelkan kakinya dengan kaki pemenang.
Permainan ini kelihatan sederhana namun menurut saya cukup ampuh dalam mengusir kebosanan atau mencairkan suasana khususnya pada anak-anak. Permainan ini mengajarkan bahwa tidak selamanya kita jadi pemenang, namun ada kalanya juga kita kalah atau gagal (roda itu berputar). Yang penting terus mencoba dan berusaha. Ketika kita menang (menang gambreng), kita boleh menikmatinya (karena kita jadi gak capek menjulurkan kaki) namun jangan terbuai akannya. Sebab suatu hari nanti ketika kita kalah, kita harus berjuang kembali lagi (menjulurkan kaki) untuk memperoleh keberhasilan. Kaki pemain pemenang merupakan analogi keberhasilan bagi pemain yang kalah. Usaha pemain dalam menempelkan kakinya ke kaki pemenang juga merupakan analogi dari usaha dalam meraih keberhasilan. Kalau ada niat dan usaha, kakinya pasti nempel. Di samping itu, permainan ini juga melatih otot-otot kaki dan kefokusan.
Permainan ini saya ketahui dari murid saya sendiri, Lady namanya (di foto yang pake baju kuning). Main dengan anak-anak suka dapet inspirasi. Semoga postingan saya bisa menjadi inspirasi atau referensi bagi para pendidik, sukarelawan korban bencana, pengisi acara dan siapapun.
Comments
Post a Comment