Bagi yang masang TV kabel, saya rekomendasikan untuk rajin menonton Crowd Control yang tayang di National Geographic
Kenapa?
Sebab
acara itu adalah acara yang kreatif dan membuka pikiran kita tentang
bagaimana menyelesaikan masalah dengan solusi yang kreatif
Sesuai
namanya, Crowd Control berarti Kontrol Keramaian. Tayangan ini
menampilkan kepada kita tentang bagaimana kita seharusnya berpikir 2
kali terhadap apa yang kita lakukan. Dipandu oleh ahli perilaku
(behaviour expert) Daniel Pink, acara ini juga menampilkan solusi yang
kreatif atas perilaku manusia yang jarang kita sadari.
Dalam
salah satu episode yang bertemakan "Dirty Deeds" misalnya, di Amerika,
kaum prianya kurang terbiasa untuk mencuci tangan mereka setelah buang
air kecil di toilet umum (di dalam mall atau gedung). Meskipun sepele,
mencuci tangan adalah langkah sederhana untuk mengantisipasi penyakit
yang berasal dari tangan yang kotor.
Akhirnya demi
mengatasi hal itu tim Crowd Control memiliki ide kreatif. 2 toilet di
sebuah gedung dipasangi CCTV. Salah satu toilet mereka kasih aroma buah
limau sebab menurut penelitian, aroma buah limau membuat orang ingin
membersihkan tangan atau berperilaku higienis. Sementara di satu
toiletnya lagi, diterapkan nuansa ala baseball (Baseball olahraga yang
cukup populer di AS). Selain wastafelnya dipasang gambar bola baseball,
keran air dan tempat tissuenya juga dipakaikan sensor suara. Jadi ketika
mengeluarkan sabun, menyalakan keran air hingga menarik tissue dari
tempatnya di wastafel, akan terdengar suara riuh ala-ala pertandingan
baseball. Yang unik itu ketika tissuenya ditarik, akan terdengar suara
tepuk tangan otomatis sehingga kegiatan mencuci tangan menjadi lebih
menyenangkan.
Benar saja. Setelah percobaan itu dilakukan,
kebiasaan buruk kaum pria di salah satu gedung menjadi berkurang.
Lambat laun presentase orang yang mencuci tangan setelah buang air kecil
semakin meningkat dan sebaliknya, presentase orang yang tidak mencuci
tangan semakin berkurang. Di toilet yang ada aroma limaunya, masyarakat
jadi tertarik untuk mencuci tangan karena aroma limau menggugah orang
untuk membersihkan tangan sementara di toilet yang dipasang nuansa ala
pertandingan baseball, orang-orang juga jadi semakin tertarik untuk
mencuci tangan karena mencuci tangan menjadi kegiatan yang menarik.
Meski sederhana, namun usaha kreatif yang dilakukan tim Crowd Control
secara tidak langsung menanamkan gagasan ke alam bawah sadar mereka
bahwa adalah baik untuk mencuci tangan setelah buang air kecil.
Saya
jadi mikir, kalau itu diterapkan di Indonesia, keren kali ya? Pastinya
bukan ala-ala pertandingan baseball, karena olah raganya gak populer di
sini. Ala-ala pertandingan bola atau bulu tangkis, maybe?
Episode
"Anger Management" juga gak kalah menarik. Ditampilkan di sebuah tempat
(saya gak tau persis itu tempat apa soalnya nontonnya gak dari awal)
bahwa banyak pengunjung datang dan hampir semuanya tidak tersenyum.
Sebagian besar dari mereka kelihatan kurang ramah. Mereka ke sana untuk
mengambil mobil mereka. Kurang tau sih itu tempat apa, tapi kayaknya itu
tempat pengembalian mobil-mobil yang kena derek.
Lantaran
mayoritas pengunjung yang datang tidak tersenyum dan cenderung
kelihatan seperti orang marah, hal ini berpengaruh pada resepsionis
tempat itu. Itu artinya, ia harus bisa sabar dalam melayani semua orang
yang datang ke sana dan harus menempatkan posisi sehingga tidak mudah
terpancing.
Namun bukan crowd control namanya jika tidak
kreatif. Akhirnya demi mengurangi kemarahan pada para pengunjung yang
datang untuk mengambil mobil mereka yang kena derek, tim crowd control
memberikan solusi dengan cara mengubah warna cat di tempat itu, dari
yang sebelumnya berwarna putih menjadi berwarna pink. Tidak hanya warna
cat pada dinding, melainkan pada hampir semua benda di dalamnya. Mulai
dari telepon, kalkulator hingga buku, semuanya disulap menjadi serba
pink. Hal ini dikarenakan menurut penelitian warna bisa memberikan
pengaruh bagi yang melihatnya dan kabar baiknya, warna pink adalah warna
yang bisa membuat orang merasa senang, tersenyum dan jadi tidak marah.
Untuk melihat perbedaan antara sebelum warna pink dan setelah warna
pink, dipasanglah kamera tersembunyi.
Apa yang terjadi?
Tepat sekali! Ketika warna tempatnya berubah menjadi berwarna serba
pink, jumlah orang yang tersenyum ketika masuk ke dalam ruangan semakin
bertambah. Sebaliknya, malah hampir atau bahkan tidak ada lagi yang
kelihatan berwajah kurang ramah atau ingin marah. Mungkin ada yang
datang dengan raut wajah ditekuk, namun begitu melihat ruangan penuh
warna pink, seketika mereka berubah menjadi tersenyum atau merasa lebih
baik. Ketika diwawancarai, salah satu pengunjung berkata bahwa warna
pink itu menyenangkan dan membuatnya merasa ingin tersenyum dan tidak
ada rasa kemarahan padanya. Sederhana sih tapi kepikiran gak sih di
benak kita? Nggak kan? Sederhana tapi justru amat bermakna. Bukankah
memberikan kebahagiaan kepada seseorang itu bermakna?
Ngomong-ngomong
tentang warna pink saya jadi teringat dengan toko "PINK", sebuah toko
bernuansa warna pink yang ada di deket rumah saya. Saya pikir,
"Jangan-jangan ini strategi bisnisnya toko "PINK" yang ada di daerah
deket rumah saya biar para pengunjungnya merasa senang setiap kali
berbelanja?" Meski toko pink di rumah saya ala-ala berwarna pink, saya
rasa mereka mengecat warna tokonya dengan serba pink hanya sebagai
identitas alias biar beda dari yang lain. Saya tidak yakin kalau mereka
berpikir sampai sejauh kalau warna pink bisa membuat orang merasa
senang. Namun strategi bisnis biar ada ciri khas juga hal yang baik :)
Sebenarnya
ada lagi episode yang ingin saya ceritakan. Namun belum sempet dan
kepanjangan juga kayaknya. Yang jelas, Crowd Control adalah tayangan
kreatif di National Geographic Channel yang baru diluncurkan akhir tahun
ini sehingga belum menghasilkan banyak episode. Rekomendasi untuk
ditonton. Dari tayangan ini saya belajar banyak. Pikiran saya jadi lebih
terbuka tentang betapa seharusnya kita berpikir lebih kreatif dan
menantang diri untuk berpikir hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan
oleh banyak orang ditambah betapa seharusnya kita mencari jawaban yang
sederhana atas suatu masalah namun solutif.
Sejauh ini
saya baru menonton 4 episode. Lantaran baru sedikit, saya justru
ketagihan untuk menonton episode-episode lainnya. Kalau ada kesempatan,
mungkin saya akan sempatkan diri saya untuk menceritakan tiap episodenya
di facebook sehingga inspirasinya juga bisa didapatkan oleh setiap
orang. Saya berharap semoga suatu hari nanti ada TV Indonesia yang
bersedia menayangkannya.
Comments
Post a Comment