Ember biasanya
digunakan untuk menyimpan air. Nah, kalau ember yang membantu penghijauan bumi
sekalipun di tempat kering, kira-kira ada enggak ya? Hayo tebak!
Kedengarannya
mustahil, ya? Namun faktanya ada loh ember seperti itu. Embernya made in
netherlands. Dari luar, kelihatannya sih ember biasa, namun sebenarnya embernya
ajaib karena mendukung go green.
Pieter Hoff, sang inovator ember ajaib (dok. guardian.com) |
Rupa tumbuhan yang ditanami waterboxx (dok. poptech.org) |
Melalui inovasinya, Pieter berharap dapat membantu dalam menjawab
7 tantangan yang dihadapi umat manusia saat ini dengan istilah yang disebut
sebagai ‘treesolution’ atau solusi pohon. Mereka adalah erosi, kemiskinan,
krisis makanan, perubahan iklim, pengangguran, migrasi rural-urban hingga
rendahnya tingkat air tanah.
Kenapa treesolution? Jawabannya karena pohon merupakan kunci utama
dari ketujuh tantangan itu. Mulai dari mengatasi dampak buruk erosi,
memproduksi sekitar 5 hingga 10 ton makanan per hektar, menciptakan lapangan pekerjaan per hektar,
merevitalisasi daerah pedesaan, mengurangi migrasi hingga menstimulasi turunnya
air hujan, semuanya bisa dilakukan oleh pohon. Itu artinya, semakin banyak
pohon yang ditanam, maka akan semakin cepat dan semakin mudah pula ketujuh
tantangan itu dapat terselesaikan.
Faktanya, saat ini bumi sedang mengalami krisis hijau. Planet ini
mengalami banyak deforestasi hutan yang sebagian besar disebabkan oleh ulah
manusia. Forest Watch Indonesia (FWI) menyatakan bahwa dalam kurun 2009-2013
Indonesia telah kehilangan hutan seluas tiga lapangan bola per menitnya, setara
dengan 4,6 juta hektar. Sementara di dunia diperkirakan sekitar 7,3 juta hektar
hutan, seukuran negara Panama telah mengalami deforestasi. Sedih, ya?
Ilustrasi dari deforestasi. Sedih, ya? (dok. pinterest.com) |
Jadi ketika seekor binatang (misalnya burung) memakan bibit
tumbuhan, bibit itu akan masuk ke dalam organ pencernaan dan diproses di
dalamnya. Di saat si burung mengeluarkan kotorannya ke tanah, di saat itulah
bibit yang dimakan juga ikut keluar.
Nah, kotoran yang menempel pada tanah itulah yang kemudian
menciptakan saluran kapilaritas utuh yang menguntungkan bagi bibit. Kapilaritas
merupakan peristiwa naik atau turunnya zat cair akibat gaya adhesi atau kohesi
(www.kbbi.web.id). Bahasa sederhananya, tanaman menggunakan aksi kapiler untuk
membawa air yang diserap oleh akar untuk sampai ke batang dan seluruh bagian
tanaman.
Selain itu, kotoran juga membantu mencegah terjadinya evaporasi
atau penguapan air sehingga tanah menjadi lembab. Adanya aksi kapiler dan
lembabnya tanah membuat tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
Waterboxx memegang prinsip yang sama seperti apa yang dilakukan oleh kotoran
hewan terhadap bibit tanaman.
Untuk menggunakan inovasi ini, caranya mudah. Cukup dengan menanam
bibit atau tanaman melalui sebuah tabung terbuka yang ada di tengah-tengah
waterboxx dan mengisinya dengan 3 liter air (1 galon), kita sudah
memanfaatkannya. Kemudian tunggu beberapa saat dan kini biarkan ia yang
bekerja.
Waterboxx bekerja dengan menggunakan bantuan alam dan air. Saat
siang tiba, air yang ada di dalam waterboxx memastikan suhu yang ada di tabung
menjadi lebih dingin daripada di luar. Sementara ketika malam tiba, justru
kebalikannya, suhu pada tabung lebih hangat ketimbang suhu di luar. Pengaturan
suhu adalah poin utama dari kinerja alat ini.
Asiknya nih guys, air yang ada di dalam waterboxx akan diisi ulang
secara otomatis melalui air hujan atau air hasil kondensasi sehingga kita tidak
perlu repot lagi menyiramkannya. Air tersebut masuk ke dalam waterboxx melalui
dua pipa kecil di masing-masing sisi tabung terbuka yang disalurkan oleh
penutup (cover).
Yang menarik, waterboxx memiliki sumbu kecil di bagian bawah yang
akan meneteskan sekitar 50 cm3 air (50 ml) setiap harinya. Meski jumlahnya
sedikit, jangan sepelekan efeknya ya. Soalnya 50 ml air yang diteteskan setiap
harinya akan menciptakan kolom kapiler di tanah hingga mencapai 2 meter di
bawah permukaan tanah.
Memang sih jumlahnya sedikit dan tidak cukup bagi tanaman untuk
tumbuh. Namun justru keadaan itulah yang membuat si tanaman berkembang dan
tumbuh dengan baik. Di saat itulah periode pertumbuhan yang kuat dimulai. Itu
artinya, tanaman sudah bisa tumbuh tanpa bantuan waterboxx.
Pembuktian inovasi ini telah dilakukan di berbagai belahan dunia,
seperti Ekuador, Spanyol, hingga gurun Sahara. Untuk di Gurun Sahara hasilnya
cukup mengejutkan. Ternyata 90% tumbuhan yang ditanam tanpa menggunakan
waterboxx mati sedangkan tumbuhan yang ditanam menggunakan waterboxx justru
dapat tumbuh dengan baik.
Hasil kinerja waterboxx pada pohon Tamarix di Gurun Sahara. Hebat ya? (dok. groasis.com) |
Sebelum dan sesudah pohon anggur menggunakan waterboxx di Ekuador. (groasis.com) |
Enaknya, waterboxx bukan barang sekali pakai sehingga jika kita
telah menggunakannya sekali, kita bisa menggunakannya kembali pada 10-20 bibit
atau tanaman lainnya. Bisa dibayangin kan ada berapa pohon yang bisa tumbuh
dengan 10 waterboxx?
Keberhasilan inovasi ini mengantarkan Pieter mendapatkan berbagai
prestasi membanggakan. Dua di antaranya adalah penghargaan dari majalah Popular
Science sebagai the best invention of 2010 (mengalahkan Apple iPad dan Porsche
918 Spyder hybrid supercar) dan juara Accenture Green Tulip Award 2014.
Memang, perjalanan
Pieter untuk terus menghijaukan planet ini masih panjang. Bumi kehilangan 46-58
ribu mil persegi hutan setiap tahunnya padahal 1,6 milyar orang di dunia
menggantungkan hidup padanya. Kendati
demikian, ia yakin bahwa 50 tahun dari sekarang, dunia mengalami penghijauan
kembali. Ia juga berharap ‘ember ajaibnya’ itu bisa memegang peranan besar
dalam perubahan dunia.
Terlepas itu semua, inovasi bukan semata soal penemuan baru,
melainkan soal pesan. Melalui waterboxx, Pieter seolah memberikan pesan kepada
dunia bahwa inti dari penghijauan bumi adalah bukan soal penanaman pohon,
melainkan penanaman cinta. Ketika kita menanam (pohon) (dengan) cinta, kita
menanam kehidupan masa depan. Plant love, plant life.(*)
***Tulisan ini merupakan salah satu dari 40 besar/finalis Holland
Writing Competition 2015 dan juga bisa dibaca di sini --> hwc2015.nvo.or.id/739-plant-love-plant-life/
Referensi:
http://www.groasis.com
http://www.theguardian.com/technology/2010/nov/28/bright-idea-pieter-hoff-agriculture
http://www.forbes.com/sites/poptech/2011/06/20/poptech-interview-on-a-mission-with-pieter-hoff-and-his-groasis-waterboxx/
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/11/131115_iptek_petahutan
http://www.livescience.com/27692-deforestation.html
http://sains.kompas.com/read/2014/12/11/20455171/Tiap.Menit.Indonesia.Kehilangan.Hutan.Seluas.Tiga.Kali.Lapangan.Bola
http://www.worldwildlife.org/threats/deforestation
Video yang diupload oleh akun Groasis Waterboxx:
https://www.youtube.com/watch?v=HRF2bUBPA90
Comments
Post a Comment