Selamat!
Kamu terpilih sebagai pemenang
undian karena telah mengarahkan kursor ke laman ini dan juga tercatat sebagai
pengunjung ke 1.000.000. Sebagai tanda apresiasi, aku akan memberikan kamu
hadiah berupa tiket perjalanan ke dunia perpustakaan digital bernama negeri
iJakarta secara gratis. Bagaimana, kamu senang?
Oh ya, aku belum memperkenalkan
diriku. Perkenalkan, namaku Jack. Aku adalah penjaga sekaligus pemandu wisatamu
di dunia iJakarta. Dalam waktu 3 menit dari sekarang aku akan mengantarkan dan
menemanimu menjelajahi serunya dunia iJakarta. Bagaimana, kamu sudah siap? Kalau sudah, ayo kita masuk ke dalam kapsul waktu
yang ada di hadapanmu.
Kita kini ada di dalam. Sekarang
pasang sabuk pengamanmu dan dalam hitungan mundur tiga detik, silakan tekan
tombol hijau bertuliskan START yang ada di hadapanmu. Tidak usah khawatir,
perjalanan ini akan menjadi sangat menyenangkan.
Tiga…
Dua…
Satu…
Meluncur!
Dunia
iJakarta
Selamat datang di iJakarta! Akhirnya
kita tiba juga depan gerbang dunia ini. Kamu mungkin bertanya-tanya, tempat
macam apa sih iJakarta itu?
Logo iJakarta yang kece abis (sumber: ijakarta.id) |
iJakarta bisa diakses melalu gadget ataupun laptop yang berbasis android, IOS dan windows (sumber: ijakarta.id) |
iJakarta adalah dunia inspirasi
tak terbatas yang telah ada sejak 13 Oktober 2015. Usianya masih muda, hampir
setahun pada tahun ini. Founding fathernya
adalah BPAD (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah) DKI Jakarta sementara founding mothernya adalah PT WooluAksara Maya. Kalau penasaran soal bagaimana dunia ini diciptakan, aku punya
foto-fotonya kok. Silakan dilihat di bawah ini.
Pak Ahok saat meresmikan iJakarta (sumber: beritajakarta.com) |
Peluncuran iJakarta di Balai Kota pada 13 Oktober 2015 (sumber: megapolitan.kompas.com) |
Saat dunia ini resmi berdiri, Pak Basuki Tjahaya Purnama alias Pak Ahok sempat berkata, “Saya sangat mengapresiasi adanya
iJakarta. Saya harap orang Jakarta akan lebih suka baca.” Begitu menurut
penuturan Berita Jakarta yang saat itu ada di Balai Kota.
Ciri khas dari dunia ini adalah
ada banyak ornamen dan benda yang berwarna oranye. Salah satunya seperti kemeja
yang kukenakan sekarang. Sejauh ini dikutip dari TechInAsia, pada Mei 2016 penduduknya berjumlah 540.000 lebih orang
dan akan bertambah banyak dari waktu ke waktu. Penduduk di sini sangat suka
sekali membaca. Bahkan saking sukanya, mereka membaca sebelum dan sesudah
tidur. Hebat, ya?
Oh ya, mumpung kita sudah ada di
depan gerbang, bagaimana kalau sekarang kita masuk ke dalam? Tidak usah
khawatir, caranya cukup mudah kok. Hanya dengan memasukkan akun facebook atau
email dan kata kunci melalui jaringan internet, gerbang dunia ini sudah dapat
dibuka. Setelah itu kamu bisa masuk ke dalamnya dan berpetualang menangkap
berbagai ide dan inspirasi yang berterbangan di sana. Berhubung kamu pendatang
baru, ini aku berikan smartphoneku
yang sudah terpasang aplikasi iJakarta. Ayo segera lakukan apa yang kukatakan
sebelumnya!
Taman Beranda
Beranda. Itulah tempat pertama dan
halaman muka yang kita kunjungi setelah melewati gerbang dari dunia iJakarta. Tempat
ini berupa taman yang amat indah karena dikelilingi dengan tulip dan bunga
bougenville di sekelilingnya. Di sekitar taman ada ikon berupa 5 minatur perpustakaan
daerah yang mewakili 5 distrik di dunia ini, yakni distrik Barat, Timur, Pusat,
Selatan dan Utara. Dari kelimanya, yang paling favorit adalah Perpustakaan
Jakarta Barat yang lokasi aslinya terletak di Tanjung Duren. Soalnya aku lahir di distrik Barat.
Taman Beranda adalah tempat
terbaik untuk berinteraksi dengan para penduduk di negeri ini yang amat beragam
latar belakang dan suku, terutama yang berhubungan dengan buku dan kegiatan. Namanya
juga iJakarta. Hehe. Meski belum saling mengenal, tak ada salahnya kamu untuk
menyapa mereka. Tenang saja, mereka amat ramah kok!
Beranda, tempat dimana kamu bisa melihat berbagai aktivitas para pengguna iJakarta (dok. pribadi) |
Jalinlah persahabatan dengan
mereka dengan menyukai aktivitas yang mereka lakukan. Bercengkerama sembari
minum teh tentang buku yang telah mereka baca juga merupakan cara lainnya melalui fitur komentar. Asiknya
lagi, meskipun kamu pendatang baru, kamu juga bisa mengekspresikan dirimu
dengan memberitahukan kepada mereka tentang buku apa saja yang sedang kamu
baca. Seru kan?
Setelah menjelajahi taman Beranda,
tampaknya kamu lapar. Aku punya ide! Bagaimana kalau sekarang kita ke Kafe
Genre?
Kafe Genre
Inilah kafe genre. Tempat
berikutnya yang kita kunjungi setelah bertandang ke taman beranda. Di sini kamu
bisa mengenyangkan dirimu dengan berbagai santapan lezat yang ada. Berbagai
jenis makanan tersedia di sini. Mau apa? Sup Cinta? Es krim politik? Kue
bahasa? Kerak telor rasa motivasi? Atau bir pletok anak? Apapun yang kamu ingin
makan, tersedia di sini! Hingga Mei 2016, jumlah jenis makanan yang tersedia di
sini berjumlah 12.724 dan akan terus bertambah dari waktu ke waktu! Keren kan?
Mau baca buku jenis apa? Semuanya tersedia di sini! (dok. pribadi) |
Penasaran sama info bukunya? Klik pada buku yang ingin kamu baca dan kamu akan temukan jawabnya! (dok. pribadi) |
Nah, dari jumlah itu baru 144.899 (dikutip dari TechinAsia)
saja yang telah disantap. Sementara 6.547 santapan lainnya sedang dalam tahap
pemesanan karena pengantrenya banyak dengan jumlah sekitar 60.046! Tak usah
khawatir soal harganya. Di kafe ini semua makanan yang ingin kamu santap gratis
tis tis! Kepekaan pemerintah akan kebutuhan membaca menjadikan semua warga di
sini dapat menikmati kebijakan tersebut.
Bagaimana kalau mau makan? Caranya
cukup mudah. Masih ingat dengan cara masuk ke gerbang tadi? Nah, di sini kamu juga
menggunakan gadget dengan mengklik
jenis makanan apa saja yang ingin kamu santap. Supaya lebih gampang, kamu bisa
menuliskannya di kotak pencarian berupa jenis makanan apa yang kamu ingin
santap. Setelah itu, klik makanannya. Di sana terdapat berbagai informasi
seputar makanan, mulai dari jumlahnya (jumlah salinan), ukurannya (besaran
file) hingga deskripsi tentang makanan itu sendiri. Cara memakannya pun unik.
Kalau belum ada pengunjung kafe yang memakan, kamu bisa memakannya dengan cara
klik pinjam. Namun jika sudah ada dan kamu tetap ingin makan, kamu bisa klik
antre dan makanananmu bisa kamu makan setelah para peminjam semuanya selesai
membaca. Tapi harap bersabar ya, karena peminjamnya
pasti banyak. Hihi.
Daripada berlama-lama lagi,
mending kamu pesan makanan dulu deh dari sekarang. Jika selesai memesan
makanan, periksalah rak buku yang ada di kafe ini. Di sanalah kamu bisa makan
selama beberapa hari tergantung dari makanan yang kamu telah pesan.
Kebun
ePustaka
Setelah berkeliling ke Taman
Beranda dan Kafe Genre, saatnya aku mengajakmu ke kebun epustaka. Di kebun ini
terdapat berbagai pohon berbuah yang jumlahnya tentu akan bertambah dari waktu
ke waktu. Pohonnya pun beragam. Mulai dari Aksaramaya, Badan Perpustakaan dan
Arsip DKI Jakarta, Forum Literasi Jakarta, Grasindo hingga Hard Rock FM
bermukim di sini. Datangilah satu per satu pohon. Di masing-masing pohon
tertempel informasi yang berkaitan dengan mereka, seperti berapa jumlah buah (jumlah koleksi buku) yang mereka punya,
cara memetik (cara mengakses) hingga
keuntungan memetik buah dari sana (membership).
Pokoknya lengkap deh!
Kepo sama siapa aja para pemberi pinjaman buku di iJakarta? Klik aja epustaka! (dok. pribadi) |
Buruan gabung dengan berbagai epustaka di iJakarta! (dok. pribadi) |
Rumah Profil
dan Notifikasi
Dunia iJakarta adalah dunia yang
unik. Setelah kamu masuk dan bahkan menjadi warga di dunia ini, secara otomatis kamu akan
mempunyai rumah pribadi yang terdiri dari 3 ruangan, yakni aktivitas, kotak
masuk dan konfirmasi dan 1 teras berupa profil. Di sini akan terlihat berbagai
aktivitas yang telah kamu lakukan di dunia ini. Di samping itu kamu juga bisa
mengganti avatarmu sesuai yang kamu inginkan. Tambah lagi, kamu juga bisa mengetahui berapa teman yang telah
mengikutimu, telah yang telah kamu ikuti dan bahkan menulis catatan pribadi di
teras profil. Periksalah kotak masuk di rumahmu secara berkala karena siapa
tahu ada pesan masuk di sana. Asyiknya, kapanpun dan dimanapun yang kamu
inginkan, kamu bisa mendatangi rumahmu sesuka hatimu!
Enggak cuman facebook aja yang hanya ada notifikasi, iJakarta pun juga ada! (dok. pribadi) |
Update avatar dengan gaya narsis terbaikmu di sini! (dok. pribadi) |
Sampai
Bertemu Kembali!
Tak terasa akhirnya perjalanan
kita berakhir juga di iJakarta. Sebenarnya aku masih ingin menjelaskan lebih lanjut
lagi tentang negeri ini. Namun apa daya, waktu memisahkan. Meski begitu tak
usah khawatir, kamu tetap bisa berkunjung ke dunia ini kok kapanpun dan
dimanapun sesuka yang kamu mau. Yang penting sudah login. Kalau sekadar mampir dan makan saja sih bisa tanpa harus
terkoneksi dengan internet. Tapi kalau mau memesan makanan, pastikan gawaimu
terpasang dengan jaringan. Canggih kan?
Sampai di sini dulu perjumpaan kita. Sampai
bertemu kembali dan ditunggu kedatanganmu di dunia iJakarta! Selamat berpetualang lagi!
Referensi:
-Ijakarta.id (diakses 29 Juli 2016)
-“Aplikasi Perpustakaan Digital iJakarta Milik Pemda
DKI” (https://id.techinasia.com/aplikasi-perpustakaan-digital-ijakarta-milik-pemda-dki)
(diakses 29 Juli 2016)
-“DKI Luncurkan Aplikasi Perpustakaan Digital
Jakarta” http://www.beritajakarta.com/read/17770/DKI_Luncurkan_Aplikasi_Perpustakaan_Digital_IJakarta)
(Diakses 29 Juli 2016)
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Hari
Anak Jakarta Membaca (HANJABA). Ditulis oleh Noval Kurniadi, nomor peserta 15.
Wah, seru banget nih diajak oleh Mr. Jack berkeliling melihat iJakarta. Aplikasinya sangat mudah diakses, aku sudah coba melihat ke kebun e-pustaka yang lengkap banget, juga sudah mampir ke kafe Genre sambil menikmati kopi "Sains". Aplikasi i-Jakarta TOP abis deh :)
ReplyDeleteTerima kasih ka sudah mampir. Curang nih minum kopi gak bilang-bilang. hahaha
ReplyDelete