Mengenal budaya Jepang? Kenapa enggak? Yuk ikutan Japan Discovery!
Februari lalu Japan Foundation mengadakan program bertajuk "Japan Discovery". Dalam program ini, selama seminggu penuh Japan Foundation akan memperkenalkan berbagai kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia lewat berbagai kegiatan menarik. Ada upacara teh, ikebana, permainan igo dan bahkan final karaoke.
Februari lalu Japan Foundation mengadakan program bertajuk "Japan Discovery". Dalam program ini, selama seminggu penuh Japan Foundation akan memperkenalkan berbagai kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia lewat berbagai kegiatan menarik. Ada upacara teh, ikebana, permainan igo dan bahkan final karaoke.
Discovery Japan Week (dok. Japan Foundation) |
Nah, dari kesemua agenda Japan Discovery tahun ini, gue tertarik banget buat ikutan workshop menggambar kawaii ala Kamo-sensei. Kamo-sensei adalah ilustrator pulpen asal Jepang yang karyanya udah melanglang buana. Dia juga udah ngeluarin beberapa buku tentang ilustrasi kawaii di Jepang. Gambar-gambarnya kawaii banget. Bisa dicek di akun instagram @illustratorkamo. Workshop kawaii illustration with Kamo-sensei ini diselenggarakan oleh Japan Foundation bekerja sama dengan perusahaan alat tulis asal Jepang Zebra pada Rabu, 22 Februari 2017.
Kenapa gue pengen ikutan? Simpel aja. Pertama, gue suka gambar. Atau apa nyorat-nyoret ya lebih tepatnya? Hehe. Gue suka anak-anak *anak identik dengan dunia menggambar, kan? Gue juga suka Jepang. Terus gue pikir kapan lagi bisa belajar
dari orang Jepangnya langsung? Belum tentu tahun depan bisa. Akhirnya daftarlah gue pada acara workshop ini pada 9 Februari 2017. Siapa tau terpilih karena pesertanya terbatas dan diseleksi. Beruntung pendaftarannya gampang banget loh. Cukup kirim e-mail berisikan nama, usia, pekerjaan dan alasan kenapa kita pengen ikut ke e-mail yang tertera, kita sudah bisa mendaftarkan diri.
Namanya rejeki anak soleh emang
enggak kemana ya. Sehari setelah deadline pendaftaran (12 Feb), alhamdulillah gue dapat balasan e-mail yang menyatakan kalau gue terpilih jadi salah satu peserta workshop. Duh, gue seneng banget! Enggak pake ba-bi-bu, langsunglah gue konfirmasi kalau gue akan hadir pada 22 Februari. Workshop kawaii, I'm coming!
Setelah enggak sabaran nunggu hari H, akhirnya tibalah hari workshop itu. Acara dimulai pada pukul 13.00-17.30 bertempat di Japan Foundation yang terletak di Gedung Summitmas I. Kata ka Oo, JF itu dekat di halte Bunsen alias Bundaran Senayan. Tadinya sih pengen naik transjakarta, tapi berhubung gue baru mau jalan jam 1 kurang, gue pun memutuskan untuk menggunakan jasa grabbike. Pas sampai di sana ternyata emang benar kalau Summitmas I dekat dengan halte transjakarta Bundaran Senayan. Gue pun baru tahu kalau ternyata ada di seberang FX Sudirman. *norak banget yak*.
Gedung summitmas (dok. old.ipapa.com) |
Pas sampai di sana, gue sempat khawatir. Gue kira gue doang kali yang paling telat karena gue tiba di JF jam 1 lewat bahkan hampir jam setengah dua. Gue juga mengira acara sudah dimulai. Eh ternyata ada yang lebih telat daripada gue dan acara pun belum dimulai. Baru hampir. Syukurlah. Setelah melakukan registrasi dan menerima name tag yang kawaii abis, gue pun memilih tempat duduk yang terletak di tengah bagian paling belakang. Asyiknya, di tiap meja peserta tersedia produk sponsor yang dapat digunakan untuk membuat ilustrasi kawaii dan bisa dibawa pulang juga. Produk tersebut berupa satu set (isi 10) penciltic merk zebra dan 4 buah pulpen zebra yang keren banget. Tersedia pula modul yang nantinya akan kita gunakan dalam membuat ilustrasi kawaii dan angket yang mesti kita isi.
Senangnya dapat produk Zebra yang kece abis! (dok. pribadi) |
Enggak lama setelah duduk manis, acara pun dibuka dengan sambutan oleh petinggi dari Japan Foundation. Gue salut karena Bahasa Indonesianya bagus banget. Setelah itu barulah workshop dimulai. Berhubung Kamo-Sensei tidak bisa berbahasa Indonesia dan para peserta juga banyak yang tidak mengerti bahasa Jepang, ada peran penerjemah yang akan mendampingi dan menerjemahkan apa yang Kamo-Sensei ajarkan selama workshop.
Kamo-Sensei saat membagikan ilmunya dalam workshop kawaii ilustration (22/02/17) (dok. pribadi) |
Gue baru kali ini ikutan workshop menggambar. Satu kata untuk acara ini: KEREN! Di sini gue belajar banyak dari Kamo-sensei tentang kawaii ilustration dari hal paling dasar, mulai dari menggambar binatang, manusia bahkan benda. Susah? Enggak sama sekali! Ternyata mudah! Enggak percaya? Ini dia hasil latihan menggambar kawaii gue.
Hasil latihan menggambar dasar. Lumayan lah ya daripada lu manyun :p (dok. pribadi) |
Yang gue
suka, Kamo-sensei telaten banget jelasinnya dan si penerjemah bisa menyampaikan apa yang Kamo-Sensei dengan baik sehingga bikin para
peserta bener-bener ngerti. Cocok banget deh jadi ibu dan guru yang baik. Hoho.
Belajar kayaknya enggak lengkap kalau tanpa praktek. Nah, setelah diajarin sama Kamo-Sensei, sekarang saatnya masing-masing peserta membuat kawaii ilustrationnya sendiri. Temanya bebas. Sekreatif kita lah pokoknya. Dimana gambarnya? Di kartu pos yang masih kosong. Oh ya, gue lupa bilang. Selain produk zebra, di meja juga tersedia 3 kartu pos. 2 kartu pos di antaranya kosong sedangkan 1 kartu lagi sudah ada gambar buatan Kamo-sensei. Asik banget kan?
Dalam memraktekkan ilmu dari Kamo-sensei, tetiba gue kepikiran buat mengangkat kearifan lokal dalam kreasi gue. Untuk mendapatkan inspirasi gue pun menyempatkan untuk google. Tapi apa ya? Hmm... Mulanya kepikiran buat menggambar pasangan yang memakai pakaian adat Bugis. Sempat kepikiran juga pakaian adat Palembang. Tapi setelah dipikir-pikir, kok kayaknya susah ya? Enggak jadi deh. Aha! Gue baru kepikiran. Kenapa enggak gue gambar ondel-ondel aja ya? Kayaknya lebih mudah. Fix: Akhirnya gue pun menggambar sepasang ondel-ondel!
Saat para peserta menggambar, Kamo-sensei bersama penerjemahnya keliling satu per satu meja untuk melihat hasil kreasi para peserta. Setelah keliling dari depan, akhirnya tibalah si Kamo-sensei ini ke meja gue. Dia nyapa "konnichiwa" dan gue bales dengan bilang "konnichiwa" juga sambil senyum. Lalu dia nanya dalam Bahasa Jepang yang intinya gue gambar apa. Gue jelasin kalau gue gambar ondel-ondel tapi dia menyebutnya "onde-onde".
Tadinya dia kurang tahu ondel-ondel itu kayak apa dan seperti bagaimana. Akhirnya setelah dijelaskan kalau ondel-ondel itu khas Jakarta dia kayak excited gitu, "Jakaruta.. Jakaruta..." dia bilang seperti itu (maksudnya Jakarta). Gue juga jelasin kalau gue gambar ondel-ondel karena ondel-ondel kan biasanya bertampang seram, jadi gue pengen ubah jadi kawaii. Supaya dia tahu rupa asli ondel-ondel kayak gimana gue tunjukin juga gambar di hape. Emangnya cuman budaya Jepang aja yang bisa jadi kawaii? Budaya Indonesia juga bisa kali. Hohoho.
Syukurlah, ternyata dia suka. Dia bilang kawaii karena ondel-ondel yang seram jadi terlihat berbeda. Setelah gue balas dengan kata "arigatou", dia pun pergi ke meja lain.
Hari sudah sore. Pelatihan sudah, praktek juga sudah. Gue kira udah selesai acaranya, tapi ternyata belum. Masih ada satu rangkaian lagi, yakni proyek menggambar secara bersama. Jadi dalam proyek ini para peserta akan menggambar secara bersama pada selembar kertas dengan ukuran cukup besar dan telah digambar 90% lebih dahulu oleh Kamo-Sensei. Nah, berhubung para pesertanya banyak, jadi para peserta dibagi menjadi 4 kelompok dengan tema gambar yang berbeda-beda. Keempat tema tersebut adalah makanan Jepang, budaya Jepang, tempat/landmark Jepang dan olah raga tradisional Jepang. Sebagai orang yang masuk ke kelompok 4, gue pun mendapatkan tema untuk menggambar olah raga tradisional Jepang. Gue pun menggambar katana dan kelinci yang sedang main karate! Sayang, gue kelupaan buat memotret hasil gambar gue sendiri, jadinya enggak bisa gue masukin ke blog deh. Huhu. :(
Ondel-ondel versi kawaii (dok. pribadi) |
Tadinya dia kurang tahu ondel-ondel itu kayak apa dan seperti bagaimana. Akhirnya setelah dijelaskan kalau ondel-ondel itu khas Jakarta dia kayak excited gitu, "Jakaruta.. Jakaruta..." dia bilang seperti itu (maksudnya Jakarta). Gue juga jelasin kalau gue gambar ondel-ondel karena ondel-ondel kan biasanya bertampang seram, jadi gue pengen ubah jadi kawaii. Supaya dia tahu rupa asli ondel-ondel kayak gimana gue tunjukin juga gambar di hape. Emangnya cuman budaya Jepang aja yang bisa jadi kawaii? Budaya Indonesia juga bisa kali. Hohoho.
Syukurlah, ternyata dia suka. Dia bilang kawaii karena ondel-ondel yang seram jadi terlihat berbeda. Setelah gue balas dengan kata "arigatou", dia pun pergi ke meja lain.
Hari sudah sore. Pelatihan sudah, praktek juga sudah. Gue kira udah selesai acaranya, tapi ternyata belum. Masih ada satu rangkaian lagi, yakni proyek menggambar secara bersama. Jadi dalam proyek ini para peserta akan menggambar secara bersama pada selembar kertas dengan ukuran cukup besar dan telah digambar 90% lebih dahulu oleh Kamo-Sensei. Nah, berhubung para pesertanya banyak, jadi para peserta dibagi menjadi 4 kelompok dengan tema gambar yang berbeda-beda. Keempat tema tersebut adalah makanan Jepang, budaya Jepang, tempat/landmark Jepang dan olah raga tradisional Jepang. Sebagai orang yang masuk ke kelompok 4, gue pun mendapatkan tema untuk menggambar olah raga tradisional Jepang. Gue pun menggambar katana dan kelinci yang sedang main karate! Sayang, gue kelupaan buat memotret hasil gambar gue sendiri, jadinya enggak bisa gue masukin ke blog deh. Huhu. :(
Kamo-sensei saat menyelesaikan 90% gambarnya sebelum dilanjutkan oleh para peserta (dok.pribadi) |
Kesan gue setelah ikut ini ternyata menggambar versi kawaii itu menyenangkan banget. Bikin nagih! Apalagi setelah acara, para peserta dikasih kejutan berupa goodie bag yang isinya berbagai pernak-pernik Jepang (mie ramen, sticker, tabloid dan peta tokyo) dan juga sertifikat keikutsertaan workshop. Kece banget! Arigatou Japan Foundation dan Zebra! Acaranya LUAR BIASA! Tapi sayangnya name tag yang desain dan tulisannya kawaii enggak boleh dibawa pulang, harus dikembalikan lagi. :(
Sebagai penggemar Jepang, gue berharap Japan Foundation dan Zebra bakalan sering mengadakan acara kayak gini. Kalau waktunya pas, gue bakalan daftar!
Foto bersama Kamo-Sensei. Niatnya sih mau nunjukin kartu posnya, tapi kok enggak kelihatan ya? :3 (dok. pribadi) |
Keren dah😀👍
ReplyDeleteMasih belajar kok mbak. Terima kasih
Delete