Hobi fotografi? Kalau saya suka banget. Selama ini kalau
memotret sesuatu yang saya lakukan adalah langsung foto saja. Tinggal
arahkan kamera ponsel ke objek yang hendak difoto kemudian klik, beres
deh. Foto pun tersimpan dan kita sudah bisa langsung memostingnya di
akun media sosial seperti instagram.
Memotret sih
mudah. Tinggal klik saja. Namun untuk menghasilkan foto yang bagus dan
berkualitas, ternyata tidak semudah asal klik. Ada trik dan tips-tips
tertentu yang mesti kita terapkan agar kita mendapatkan hasil foto yang
maksimal. Seperti apa dan bagaimana caranya? Inilah yang dibahas oleh
pasangan food blogger pemilik akun @myfunfooddiary, Mulli dan Andi lewat
workshop "Great Strategy for Instagrammable Photo with Prime 7".
Disponsori oleh Polytron, acara ini diselenggarakan di Warung Pasta,
Margonda, Depok pada Minggu, 30 Juli 2017. Dalam kegiatan ini mereka
berbagi kepada para blogger dan pengguna instagram tentang seperti apa
dan bagaimana cara menghasilkan foto yang "instagrammable", khususnya
pada objek berupa makanan.
Andi dan Mully (dokpri) |
Untuk
mendapatkan hasil foto yang maksimal perlu didukung oleh smartphone yang
mumpuni. Begitulah penjelasan Mulli dan Andi. Tak usah bingung, karena
Polytron Prime 7 adalah contohnya. Dengan segala kelebihan yang
dimilikinya, seperti autofokus dan dapat mengatur kecerahan secara
otomatis, Polytron Prime 7 menjadi pilihan bagi para pegiat sosial untuk
menuangkan hobinya dalam melakukan fotograf dan pastinya
"instagrammable" abis. Benar saja. Lewat layar, hasil dari tangkapan
Polytron Prime 7 memang terlihat sangat ciamik.
(dok. Polytron) |
Namun
foto yang bagus bukan semata pemilihan smartphone yang mumpuni saja,
melainkan juga ditentukan dari diri kita dan hal-hal bersifat teknis.
Itu artinya, siapapun bisa asal menerapkan cara-cara tertentu.
Apa
sajakah itu? Berikut adalah sejumlah tips yang saya dapatkan dari duo
Mulli dan Andi, baik dalam memotret makanan ataupun secara umum.
1.
Kenali gairah (passion) kita. Ini adalah langkah awal dalam
menghasilkan karya fotografi yang baik. Dunia fotografi itu luas. Objek
untuk menjadi foto pun juga banyak, tak sebatas makanan saja. Maka dari
itu, kita harus tahu ada di bidang apakah gairah kita dalam melakukan
fotografi? Apakah makanan? Aktivitas manusia? Mainan? Pemandangan? Atau
apa justru selfie? Pahami tentang hal apa yang paling kita suka adalah
kunci utama.
2. Gunakan cahaya alami.
Sebisa mungkin jangan gunakan lampu blitz dari smartphone atau kamera
yang kita kenakan. Manfaatkan cahaya matahari yang masuk melalui jendela
atau jika tidak ada, fotolah di tempat terang dan maksimalkan
pencahayaan lampu. Untuk mensiasati cahaya yang terlalu banyak kita bisa
menggunakan kaos putih.
3. Khusus
untuk fotografi makanan, padupadankan (mix and match) antara makanan
yang hendak kita potret. Manfaatkan benda di sekeliling kita sebagai
properti. Benda itu bisa berupa apa saja, entah itu sendok, serbet,
garpu, piring dan sebagainya. Usahakan serelevan mungkin. Tidak mungkin
kan foto makanan tapi propertinya adalah aki mobil? Hoho
4.
Fokus dan tangan jangan bergerak. Dalam memotret terutama objek tak
bergerak usahakan agar tangan sestabil mungkin. Sebab jika bergerak atau
bergoyang sedikit saja bisa mempengaruhi hasil dari apa yang kita
potret.
5. Berdiri. Tips ini berlaku
khususnya jika kita ingin memotret makanan. Jika ingin memotret makanan
tampak atas, kita perlu melakukan usaha lebih. Memotretnya dengan hanya
duduk di atas kursi terkadang tidak membuat makanan terlihat maksimal.
Oleh karena itu jika mengharuskan kita berdiri atau bahkan naik ke atas
kursi, tidak ada salahnya jika kita melakukannya. Yang penting jangan
menganggu orang lain.
6. Gunakan
ukuran aslinya. Maksudnya, sebisa mungkin jangan diperbesar (dizoom)
saat memotret. Jika memang objek dirasa terlalu jauh, dekatkanlah posisi
kita dengan objek, kecuali jika memang terpaksa harus melakukan zoom.
7.
Rules of 3. Sesuai namanya, rule of 3, maka jangan posisikan objek
selalu berada di tengah. Posisikan objek berada di sepertiga, alias
gabungan antara posisi agak ke tengah atau agak ke pinggir kanan atau
kiri. Bukan berarti tak bagus jika posisinya di tengah. Namun menurut
Mulli dan Andi, posisi objek yang ada di sepertiga akan tampak lebih
bercerita.
8. Mainkan sudut pandang.
Objek tidak selamanya bagus jika difoto dari depan dan berada di tengah.
Selain rule of third, kita juga bisa memotret dari sisi diagonal atau
sisi-sisi lainnya.
9. Praktek! Praktek! Praktek! Jangan hanya berteori, tapi terapkanlah!
Hasil foto saya saat workshop. Gimana, lumayan, kan? (dokpri) |
Itulah
sejumlah tips and trik yang kita dapatkan dari workshop bersama
Polytron. Apalah artinya teori tanpa adanya praktek. Maka seusai belajar
fotografi bersama Mulli dan Andi, para peserta workshop kemudian
melakukan praktek. Sebagian peserta berkesempatan menjajal bagaimana
memotret menggunakan Polytron Prime 7 dan langssukamenerapkan tips-tips
yang diberikan. Saya pun ikut mencobanya dan berikut adalah hasil foto
saya. Lumayan lah ya daripada lumanyun.
Di
akhir acara ada pengumuman pemenang lomba foto makanan terbaik.
Terpilih 5 orang yang berhak mendapatkan voucher MAP senilai
masing-masing Rp 100.000. Sayang, saya tidak berhasil memenangkannya.
Secara
keseluruhan, saya suka dengan acaranya. Workshop ini memberikan saya
banyak pengetahuan baru dalam bidang fotografi. Saya berharap Polytron
tidak bosan melakukan edukasi kepada para blogger dalam bidang
fotografi. Kiranya Polytron mengadakan acara dengan tema serupa di
kemudian hari saya ingin belajar dan berpartisipasi kembali.
Comments
Post a Comment