Berfoto di sebelah banner "Mr. Hurt" (difoto oleh +Linda Erlina ) |
Apa yang kamu rasakan kalau kamu diputusin sama pacar padahal kamu sayang banget sama dia bahkan ingin menikah dengannya?
Pasti sedih banget!
Itulah yang dialami oleh Don-Sri Chang, seorang petenis profesional Thailand. Don (Sunny Suwanmethanont) boleh saja berbangga memiliki pacar secantik Anna (Maria Broenner) yang merupakan seorang artis ternama. Namun apalah artinya jika kebanggaan itu hanya sesaat. Nyatanya, Anna menolak lamaran pernikahan Don padahal ia bersungguh-sungguh ingin mempersuntingnya. Nyesek banget deh ini :(
Sunny Suwanmethanont, pemeran utama dalam "Mr. Hurt" (dok. IG Sunny) |
Patah hati Don bukan semata karena diputusin, melainkan karena tak lama setelah putus Anna justru menjalin hubungan asmara dengan seorang musisi group band rock "The Rockets" bernama Jimmy (Pongsatorn Jongwilak). Inilah awal mula kemunduran karier Don. Ia terlibat perkelahian dengan sejumlah pemuda di bar sehingga mengakibatkan tangannya harus digips. Hal itu membuatnya vakum bermain tenis selama 6 bulan sehingga berpengaruh pada peringkatnya. Prestasinya menurun drastis. Bayangkan, dari berada di posisi 10 besar dunia Don harus rela menduduki peringkat 400-an!
Semula Don merasa biasa saja karena ia berpikir tabungan dari hasil kariernya dalam bidang tenis masih cukup. Tapi ternyata itu salah besar. Tanpa sepengetahuannya, tabungan yang dimiliki olehnya habis karena dipakai ayahnya untuk bermain saham. Beberapa aset Don juga telah dijual oleh sang ayah. Mau tak mau, Don harus kembali ke lapangan lagi. Selain karena terikat kontrak dengan sponsor, juga untuk menghidupi kebutuhan hidupnya ke depan. Demi mengembalikan semangat Don dalam bermain tenis sekaligus membuatnya mampu "move on" dari Anna, sang ayah pun mengirimkan Don ke Pattaya.
Ternyata ada misi tertentu kenapa sang ayah mengirim Don ke Pattaya. Selain karena Pattaya adalah tempat masa kecil Don, Pattaya juga merupakan tempat dimana Don bertemu dengan Dew (Mashannoad Suvalmas), teman semasa kecilnya yang dulu sangat mendukung karier pertenisannya. Dengan mengirimkan Don ke Pattaya, sang ayah berharap Don dapat kembali bangkit dan mampu mengejar ketertinggalannya dalam kariernya di bidang tenis.
Tak lama berada di Pattaya, kabar baik dan kabar buruk datang bersamaan. Kabar baiknya, Don kembali bertemu dengan Dew. Don seketika kaget karena sepengetahuannya Dew telah meninggal karena suatu penyakit. Dew mengaku bahwa ia belum meninggal. Ia hanya pindah ke Amerika Serikat untuk mengalami perawatan. Kabar buruknya, di saat Don sedang berusaha "move on", Anna dan Jimmy justru berada di hotel yang sama sepertinya. "Move on" pun menjadi tertunda.
Nobar bareng Komik di CGV GI pada 19 Juli 2017 (dok. Babeh Helmi) |
Sebagai sahabat yang baik, Dew pun menawarkan diri untuk membantu. Tak hanya mendukung Don untuk kembali ke puncak kariernya, Dew juga membantu mendekatkan kembali hubungan antara Don dan Anna. Don tahu bahwa ia telah patah hati. Namun demi cinta, ia pun berjuang untuk mendapatkannya. Pertanyaannya, mampukah Don dan Anna kembali bersatu?
Seperti film Thailand pada umumnya, "Mr. Hurt" juga disisipi berbagai adegan komedi. Di sini Anna hanya sebagai pemanis. Adegan yang mengocok perut justru datang saat Don berhadapan dengan Jimmy dan saat Don berhadapan dengan Dew. Salah satu adegan yang mengundang gelak tawa adalah saat Don diam-diam membakar celana Jimmy saat beberapa fans meminta berfoto bersama mereka. Itu kocak banget!
Secara keseluruhan saya suka dengan film yang disutradarai oleh Itthisak Eusunthornwattana ini. Ciri khas film Thailand adalah akan ada "kejutan" di tengah-tengah cerita. Namun di sisi lain, bukan berarti "Mr. Hurt" sempurna. Alur cerita yang memaksa yang dapat dilihat di akhir cerita membuat saya agak kecewa. Mungkin karena sutradara khawatir jalan cerita menjadi terlalu panjang sehingga ada beberapa yang "dipaksakan" alurnya. Saya tidak perlu menjabarkan lah ya, nanti jadi spoiler. Hehe.
Selain itu beberapa adegan atau alur cerita juga menurut saya tidak masuk akal. Salah satunya adalah saat Don berada di salah satu bar di Amerika dan ia meminta salah satu pemusik di sana memainkan salah satu lagu Thailand. Menurut saya tidak masuk akal saja seorang pemusik di salah satu bar di Amerika dapat memainkan salah satu lagu pop Thailand. Mana kenal orang Amerika dengan lagu pop Thailand? Tapi ya namanya juga film.
Menghibur? Ya. Tapi film Thailand komedi terbaik? Tidak. Atas beberapa hal yang saya sebutkan di atas, saya memberikan nilai 7 dari skala 1-10 untuk film ini.
Comments
Post a Comment