Angin tolonglah aku sedang jatuh cinta
Tapi aku tak punya nyali tuk katakan
Bahwasanya setiap hari kumerindukannya
Angin masukkan aku ke dalam mimpinya
Jadikan aku raja dan dia ratunya
Buat dia selalu memikirkan diriku
Puitis ya? Itulah penggalan lirik lagu "Angin" yang pernah populer berkat grup band Dewa. Dalam lirik lagu tersebut berkisah tentang seseorang yang suka dengan orang lain namun ia tak berani mengutarakannya. Maka dari itu ia meminta bantuan angin untuk menyampaikan betapa cintanya ia kepada orang tersebut. Kalau fans beratnya Dewa, pasti sudah di luar kepala nih lagunya! Hehe.
Ilustrasi angin (dok. eskipaper.com) |
Angin tak hanya menjadi inspirasi bagi musisi dalam menciptakan sebuah lagu saja tetapi juga inspirasi bagi para ilmuwan untuk mengembangkan teknologi yang dapat menghasilkan listrik. Berdasarkan fakta yang tertulis pada buku "Mengapa Bagaimana Energi", dua persen dari keseluruhan produksi listrik dunia berasal dari energi angin.
Jumlahnya boleh saja sedikit dan tidak sebanyak energi hidrolik yang telah mencapai 16%. Akan tetapi, kemajuan pembangkit listrik menggunakan energi angin sangatlah pesat. Beberapa negara seperti India, Spanyol, Jerman, Denmark hingga Amerika Serikat telah memaksimalkan penggunaan angin sebagai penghasil listrik loh!
Kalau kita gerah, kita butuh kipas angin untuk mengademkan tubuh kita. Nah, dalam menghasilkan listrik yang berasal dari tenaga angin, kita juga sama. Sama-sama butuh kipas angin. Bedanya, "kipas angin" yang digunakan dalam memproduksi listrik ini berukuran raksasa.
Kipas angin untuk pembangkit tenaga listrik ini dipasang pada tiang baja yang memiliki tinggi 80 hingga 100 meter. Kenapa tinggi? Itu semata agar kipas dapat menangkap angin lebih baik karena angin bertiup kencang di tempat yang tinggi dan agar tak terhalang dari rumah dan pepohonan. Sayap-sayap pada kipas bersifat aerodinamis sehingga bukan kipas sembarangan. Bahannya terbuat dari poliester berserat besi dan arang. Alhasil, kipas terasa ringan namun sebenarnya kuat.
Kipas pembangkit tenaga angin (dok. shutterstock) |
Pada bagian kipas tersebut terdapat pesawat luar angkasa berupa ruang yang didalamnya terdapat mesin-mesin yang dapat memproduksi listrik. Di dalamnya ada pula komputer yang mengawasi kinerja kipas. Untuk mengantisipasi kerusakan, kipas tersebut akan diperiksa secara berkala oleh teknisi yang masuk melalui lift yang dipasang di luar tiang.
Namanya saja energi angin. Maka angin benar-benar memegang peranan penting pada inovasi ini. Kipas akan berputar sendiri jika ada angin. Komputer pengendali yang ada di dalamnya berfungsi memutarkan baling-baling secara otomatis searah dengan angin. Untuk menerima angin lebih baik, kipas bahkan juga bisa bergerak ke satu atau lain arah.
Kerja kipas pembangkit listrik ditentukan oleh seberapa besar ukuran kipasnya. Semakin besar baling-balingnya, maka akan semakin efektif pula kerjanya. Biasanya panjang kipas-kipas pembangkit berkisar antara 30 hingga 50 meter. Untuk ukuran tinggi keseluruhan, yakni tiang dan baling-baling bisa mencapai hingga 60 meter.
Terus gimana sih cara kerjanya? Tenang manteman, buku "Mengapa Bagaimana: Energi" menjelaskannya lebih lanjut.
Kita perlu tahu bahwa baling-baling kipas dipasang pada sebuah poros yang disebut "pohon". Letaknya ada di bagian dalam ruang kipas. Ketika berputar, poros ini akan berputar sebanyak 15 kali putaran per 60 detik. Poros ini dihubungkan ke sebuah alat yang akan melipatgandakan kekuatan menjadi 1.000 kali, sehingga mampu berputar sebanyak 1.500 kali per menit. Perputaran alat inilah yang akan menggerakkan generator listrik sebelum dialirkan melalui sebuah transformator!
Pada kipas pembangkit terdapat kabel-kabel yang dipasang di sepanjang tiang. Listrik yang digerakkan oleh generator akan mengalir lewat kabel-kabel ini lalu akan terus mengalir melalui kabel bawah tanah hingga pusat jaringan listrik.
(dok. digitaltrends.com) |
Sebagai energi terbarukan, ternyata kipas pembangkit yang digerakkan oleh tenaga angin ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihannya, angin ada dimana-mana dan gratis sehingga mudah ditemukan. Selain itu pemanfaatan angin melalui kipas pembangkit listrik juga ramah lingkungan sebab tidak meninggalkan gas polutan apalagi sampah. Maka dari itu, berbagai negara seperti Prancis, Rumania, Portugal, Inggris bahkan hingga Cina berbondong-bondong dalam menggunakannya.
Kekurangannya, kipas pembangkit diklaim merusak pemandangan dan menghasilkan polusi suara. Disebut polusi suara karena saat berputar, baling-balingnya akan mengeluarkan suara seperti embusan dan mesin penggeraknya akan mengeluarkan bunyi yang kurang enak didengar. Kelemahan lainnya adalah namanya saja energi angin. Maka angin adalah modal utama. Masalah akan datang jika angin berhenti bertiup karena itu artinya produksi listrik akan berhenti pula! Hiks :(
Terlepas dari plus minusnya, yang jelas tenaga angin sebagai energi terbarukan memiliki nilai investasi. Terbukti, Denmark menaruh minat dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia. Sejumlah perusahaan Denmark seperti Siemens Wind Power, Burmeister & Wain Scandinavian Contractor (BWSC), Vestas Wind System, Dong Energy, Welltec, Babcock & Wilcox Volund tertarik untuk melakukannya.
Kok bisa? Menurut Ignasius Jonan, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi angin yang tinggi di Indonesia menjadi salah satu sebabnya. Oleh karena itu Denmark berminat melakukan kerja sama, termasuk dalam hal peluncuran Peta Potensi Angin di Indonesia dan buku "Integration of Wind Energy in Power System". Pada Peta Potensi Energi Angin Indonesia terdapat informasi mengenai potensi energi angin yang dimiliki Indonesia yang terbuka untuk publik dan diharapkan dapat membantu pemerintah dan pelaku usaha dalam menentukan wilayah yang berpotensi untuk dibangung PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin). Dari 16 daerah yang memiliki potensi angin yang besar, Denmark bahkan telah berminat di 10 daerah.
Ignasius Jonan (dok. Edy Sofyan/Kumparan) |
Minat Denmark terhadap energi angin di Indonesia bukan baru-baru ini saja. Denmark telah membuktikannya. Sejumlah PLTA seperti di Tolo, Jeneponto, dan Sidrap di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 70 megawatt dan 75 megawatt lahir berkat kerja sama Indonesia-Denmark telah berhasil di bangun. Namun ini belum final. Ke depannya Denmark juga akan membangun PLTA-PLTA lainnya, salah satunya PLTA di Solok yang direncanakan selesai pada 2018. Ini merupakan tindak lanjut terkait penandatanganan MoU tentang Kerja Sama bidang Energi Bersih/Terbarukan dan Konservasi Energi oleh Menteri ESDM dan Menteri Energi, Bangunan dan Iklim Kerajaan Denmark pada 22 Oktober 2015.
Semoga sejuta manfaat angin ini dapat benar-benar dimaksimalkan. Akan ada banyak PLTB yang dibangun sehingga kebermanfaatannya menjadi semakin luas. Semoga dunia juga menemukan inovasi lainnya selain kipas untuk memaksimalkan sejuta manfaat yang dimiliki oleh angin. Oh ya, ngomong-ngomong tentang angin, rasanya saya ingin melanjutkan nyanyi saja:
*** #15CeritaEnergi
Semoga sejuta manfaat angin ini dapat benar-benar dimaksimalkan. Akan ada banyak PLTB yang dibangun sehingga kebermanfaatannya menjadi semakin luas. Semoga dunia juga menemukan inovasi lainnya selain kipas untuk memaksimalkan sejuta manfaat yang dimiliki oleh angin. Oh ya, ngomong-ngomong tentang angin, rasanya saya ingin melanjutkan nyanyi saja:
Angin katakan padanya bahwa aku cinta dia
Angin sampaikan padanya bahwa aku butuh dia
Angin tancapkanlah busur panah cintaku
Tancapkanlah cepat tepat di jantung hatinya
Sebelum hatinya jadi beku dan membatu
*** #15CeritaEnergi
Referensi:
1. Ensiklopedia Anak "Mengapa Bagaimana: Energi", terjemahan dari "Les Energies" yang dikonsep oleh Emillie Beaumont. Terbitan Bhuana Ilmu Populer tahun 2012.
2. "Indonesia-Denmark Luncurkan Peta Potensi Angin"
-http://ebtke.esdm.go.id/post/2017/05/02/1649/indonesia.denmark.luncurkan.peta.potensi.angin
3. "Denmark Minati Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin RI"
https://kumparan.com/wiji-nurhayat/denmark-minati-proyek-pembangkit-listrik-tenaga-angin-ri
sttt..angin tolong sampaikan padanya bahwa aku juga selalu merindukannya.
ReplyDelete*eh salah fokus ya..hehehe..
Angin yang baik terima kasih ya sudah menyampaikan pesan dan menjadi salah satu energi terbarukan yang luar biasa bagi umat manusia. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan debit angin yang cukup besar di beberapa daerah terutama di bukit dan gunung. Saya yakin bahwa debit angin Indonesia mampu menghasilkan energi yang besar loh.
Wkwkwkw malah nyanyi. Betul banget ka. Potensi angin di Indonesia tinggi soalnya.
DeleteWahh ga nyangka ternyata angin kalau sepenting itu ternyata. Dan baru tau banget nih. Mudah dicerna infonya. Izon share yA
ReplyDeleteIya, angin penting banget buat kehidupan. Silakan dishare :D
Delete