Bangga ASEAN! |
Padatnya penduduk ditambah tingginya mobilitas masyarakat membuat kita tidak dapat menghindari dari kendaraan bermotor. Pasti deh untuk kerja, sekolah atau bahkan untuk sekadar hang out bareng dedek-dedek gemesh teman-teman, kita butuh banget yang namanya kendaraan. Mustahil warga kota dapat selalu melakukan rutinitas tanpa kendaraan bermotor. Apalagi di era milenial kayak gini, wah kendaraan itu penting banget!
Polusi kendaraan bermotor, salah satu masalah klasik yang sering dihadapi oleh warga kota besar (dok. AFP) |
Namun sayangnya adanya rutinitas lewat kendaraan bermotor menghasilkan masalah lain. Pembakaran bahan bakar yang dihasilkan dapat berujung pada pencemaran udara. Hal ini enggak bisa dianggap sepele karena selain merusak pemandangan, pencemaran udara juga membahayakan kesehatan dan bahkan lingkungan.
Polutan udara yang keluar dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan, bronkitis dan bahkan parahnya lagi adalah kanker paru-paru. Kandungan berbagai senyawa di dalamnya juga dapat meningkatkan kadar global warming. Hiiii... ngeri banget kan?
Untuk meminimalisir terjadinya pencemaran udara yang semakin hari semakin dahsyat ini, itulah kenapa negara-negara di berbagai belahan dunia menerapkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau biasa kita kenal dengan istilah Car Free Day (Si-Ef-Di). Indonesia sendiri telah menerapkannya pertama kali sejak 2002. Mulanya sih hanya di beberapa titik saja. Seiring berjalannya waktu, titik CFD semakin bertambah banyak di kota besar-kota besar lainnya. Wuiiih!
Suasana Car Free Day di Jakarta. Ternyata sudah ada sejak 2002! (dok. The Jakarta Post) |
Penerapan CFD di Indonesia diyakini dapat menjadi kontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan bahayanya pencemaran lingkungan. Namun ternyata itu saja enggak cukup loh gaes. CFD butuh ruang lingkup lebih luas lagi, yang tidak hanya sebatas tingkat lokal dan nasional, melainkan juga regional. Bagaimanapun, Indonesia tidak bisa bekerja sendiri dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Nah, itulah kenapa pada 5 Agustus 2018 diluncurkanlah Hari Tanpa Kendaraan Bermotor ASEAN alias ASEAN Car Free Day di Jakarta bersamaan dengan dilaksanakannya pemecahan rekor dunia untuk tari poco-poco terbesar. Kabar membanggakannya, ternyata Indonesia menjadi lead-country alias pelopornya lho. Ntap!
“Pertama kalinya dalam sejarah ASEAN, kita canangkan hari bebas
kendaraan bermotor di ASEAN. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi
Indonesia mendapat kepercayaan dari masyarakat ASEAN,” tutur Menkes Nila
Farid Moeloek.
Pemecahan rekor tari poco-poco sedunia diadakan bersamaan dengan peluncuran ASEAN Car Free Day (05/08) (dok. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay) |
Peluncuran Hari Bebas Kendaraan Bermotor ASEAN ini diresmikan melalui media briefing di gedung Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Berbagai pemangku kepentingan turut hadir seperti Sigit Priohutomo (Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Nila Moeloek (Menteri Kesehatan), Lim Jock Hoi (Sekretaris Jenderal ASEAN) serta Perwakilan Tetap untuk ASEAN dari negara anggota ASEAN di Jakarta) dan Deputi Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN.
Nila Moeloek saat menjelaskan ASEAN Car Free Day dalam Media Briefing Peluncuran ASEAN Car Free Day di Gedung Kemenko PMK, Jakarta (05/08) (dokpri) |
Perlu kita ketahui bahwa ternyata cikal bakal lahirnya ASEAN Car Free Day ini tak terlepas dari pertemuan dua tahunan para menteri kesehatan ASEAN (ASEAN Health Ministers Meeting/AHMM). Jadi, pada September 2017 lalu berbagai menteri kesehatan dari seluruh negara Asia Tenggara berkumpul di Brunei Darussalam untuk membahas tindakan nyata apa yang harus dilakukan untuk memperkuat komitmen sektor kesehatan ASEAN.
Dua poin utama yang dibahas dalam pertemuan itu adalah tentang bagaimana negara ASEAN mempromosikan gaya hidup sehat plus mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit tak menular seperti diabetes, kanker, kardiovaskular dan bahkan pernapasan. Nah, dari hasil pertemuan tersebut akhirnya memberikan hasil bahwa ASEAN Car Free Day adalah solusinya.
Lim Jock Hoi, Sekjen ASEAN saat menyampaikan sambutan dalam media briefing peluncuran ASEAN Car Free Day di Gedung Kemenko PMK, Jakarta (05/08) (dokpri) |
ASEAN Car Free Day dilakukan sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan saja, melainkan sebenarnya juga sebagai sarana untuk menyatukan masyarakat dan pemangku kepentingan sekaligus untuk mempromosikan budaya ASEAN lebih luas serta mempererat hubungan antarnegara ASEAN dan berbagai sektor.
Di samping itu, ASEAN Car Free Day dilaksanakan untuk menyukseskan ASEAN Declaration on Culture of Prevention for a Peaceful, Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society yang telah diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-31 di Manila, Filipina pada 13 November 2017 lalu. Emangnya negara-negara Uni Eropa aja yang bisa solid? ASEAN juga dong! Hehe.
"Melihat tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam Car Free Day,
kami berkomitmen untuk terus melanjutkan penyelenggaraan program Car
Free Day di Indonesia dan mendukung kelanjutannya di tingkat ASEAN. Kami
mengapresiasi inisiatif dan kerja sektor kesehatan ASEAN untuk
mengangkat kegiatan Car Free Day sebagai bagian dari upaya ASEAN
mendukung people-centred ASEAN dan mendukung kolaborasi
antarsektor. Kami percaya ASEAN Car Free Day dapat menjadi sarana yang
baik bagi pembangunan masyarakat ASEAN, terutama di bidang kesehatan
dengan bersama-sama melakukan aktivitas fisik maupun edukasi kesehatan
di sepanjang area Car Free Day." Jelas Puan Maharani.
Logo ASEAN Car Free Day (dok. asean.org) |
Dukungan akan terlaksananya ASEAN Car Free Day juga datang dari Menteri Kesehatan Nila Moeloek. "Kementerian Kesehatan sangat mendukung program ini karena sejalan dengan semangat Gerakan Masyarakat Kehidupan Sehat atau 'GERMAS'. Sebagaimana kita ketahui, mempraktekkan gaya hidup sehat, seperti olah raga, adalah bagian dari upaya pencegahan penyakit karena menjadikan tubuh kita lebih bugar dan pikiran lebih positif. Kita mengupayakan agar hal-hal positif ini dapat menjadi budaya yang diadopsi oleh masyarakat kita, masyarakat ASEAN."
ASEAN Car Free Day perdana dilaksanakan dalam waktu berbeda. Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia melaksanakannya secara bersamaan pada 5 Agustus 2018. Singapura telah melaksanakannya pada 27 Juli 2018. Adapun negara-negara Asia Tenggara lainnya baru akan menjadwalkan hari tersebut dalam beberapa waktu ke depan.
Sebagai salah satu warga ASEAN, saya menyambut baik terlaksananya ASEAN Car Free Day. Itu menjadi bukti bahwa ternyata ASEAN itu bisa! Saya berharap semoga semakin banyak penduduk ASEAN yang turut serta dalam kegiatan ini tiap tahunnya karena bagaimanapun kesuksesan penyelenggaraan ini tidak hanya ditentukan oleh pemerintah saja melainkan juga masyarakatnya.
Foto bersama usai peluncuran ASEAN Car Free Day (dokpri) |
Berfoto bersama Ibu Menkes usai media briefing peluncuran ASEAN Car Free Day |
Asiiikkk ku merasa terhormat dan bangga banget nih INDONESIA jadi pelopor ASEAN Car Free Day...selain mengurangi polusi kendaraan bermotor, gerakan CFD ini juga ajangnya Kita semua baguj pagi jalan olahraga...hohoho...bebas polusi dan hidup pun sehat. Yeay!
ReplyDeleteBangga ya kak Indonesia jadi pelopor Car Free Day di ASEAN xD Tapi emang udah seharusnya sih ka soalnya Indonesia negara terbesar di ASEAN. Hoho. Betul banget ka!
DeleteDuh sekarang polusi makin banyak, selain dari kendaraan dari pabrik2 juga yah, paling sebel kalau lagi jalan ada kendaraan yang knalpotnya kotor jadi ngeluarin asap hitam yang banyak, hiks. Eh ini CFD keren yaaa bisa jalan2 tanpa polusi
ReplyDeleteIya, makanya CFD itu penting banget mbak untuk pengurangan polusi dan kesehatan.
Deleteseru ya bangga gitu tau kalau Indonesia yang mempelopori, diikuti negara lain di Asia Tenggara.
ReplyDeleteSeru banget mbak. Aku berharap Indonesia jadi pelopor CFD di tingkat yang lebih tinggi malah seperti Asian Car Free Day xD
Deletejadi makin semangat buat olahraga pas CFD biar makin sehat :)
ReplyDeleteHarus dong. Jangan mau kalah kita dengan negara-negara ASEAN lainnya xD
DeleteSeumur-umur aku belum pernah ikut CFD, jadi penasaran dengan Asean CFD ^^
ReplyDeleteEh? Masa sih belum pernah ikut? Kuy lah CFD. Seminggu sekali diadain loh :D
DeleteKalau misalnya CFD bisa dilaksanakan 2 kali, misal Sabtu Minggu, pasti seru banget yah
ReplyDeleteIde bagus tuh mbak. Biar polusi di kota-kota besar semakin berkurang ya jadi perlu ditambah satu hari lagi per minggu :D
DeleteIkut bangga Indonesia jadi pelopor ASEAN CFD ini. Polusi kendaraan bermotor memang udah sangat mengganggu ya, kalau CFD diadainnya pas weekday, gimana ya? 😃
ReplyDeletewah boleh juga. Tapi kayaknya susah sih mbak karena pas weekday orang melakukan rutinitas masing-masing. Mungkin tiap bulan sekali kali ya bisa dicoba untuk CFDnya :D
DeleteWah kereeeen. Ikut bangga.
ReplyDeleteNamun sepertinya akan lbh baik kalau pemerintah juga mengatur lagi regulasi kepemilikan kendaraan, jdnya bisa menekan org sering2 beli mobil/ sepeda motor dan bisa beralih ke kendaraan umum.
Wah, idenya boleh juga mbak. Iya nih, seharusnya pemerintah juga lebih ketat dalam menerapkan regulasi kepemilikan kendaraan bermotor khususnya mobil karena di Indonesia gampang banget untuk punya mobil.
DeleteSeandainy car freeday bukan cuma hari minggu tentu bisa ngurangin polusi ya.. usul tmbh hari sabtu juga
ReplyDeleteLeh ugha mbak usulnya. Biar polusi di kota-kota besar dapat berkurang ya :D
DeleteKalau di Bandung, carfree day jadi ajang jualan juga, hehehe...riuh deh, segala ada di Car Free Day
ReplyDeleteDi Jakarta juga macem-macem kok mbak. Yang penting sih dalam CFD orang gak boleh bawa kendaraan bermotor dulu biar polusinya berkurang :D
Deletekeren banget nich informasinya sangat menarik, saya suka tulisannya
ReplyDeleteTerima kasih mas Dewa.
DeleteKAlau setiap daerah di Indonesia bisa mengadakan car free day setiap minggu atau mungkin disabtu minggu pasti bisa menekan angka polusi yang semakin tinggi di Indonesia
ReplyDeleteSemoga seiring berjalannya waktu semakin banyak ya mbak kota di Indonesia yang rutin mengadakan CFD :D
DeleteBangga ya Indonesia bisa jadi pelopor CFD. Moga polusi di Indonesia juga makin menurun seiring kesadaran masyarakatnya juga.
ReplyDeleteIya bangga. Tapi sudah seharusnya sih Indonesia jadi pelopor karena merupakan negara terbesar di Asean. Amin mbak.
DeleteSemoga dengan diadakannya ASEAN CFD ini kontinue, dan masyarakat makin sadar akan selalu menjaga kesehatannya dengan kegiatan ini
ReplyDeleteAmin mbak. Aku malah berharap ke depannya bakal ada Asia Car Free Day yang dipelopori sama Indonesia juga :D
DeleteIni yang semia orang harus tahu dan bangga ya. Pun menjadi pelopor bukan hal yang mudah. Karena kita juga harus bisa memberikan contoh dan solusi. Indonesia!
ReplyDeleteBengkulu sekarang juga sudah mulai polusi juga. Meski belum separah Jakrta. Udah ada macetnya juga
ReplyDelete