Dulu gue termasuk biasa saja dengan kegiatan menonton film. Dibilang suka, enggak juga. Dibilang enggak, tapi suka nonton. Biasa aja sih. Namun sejak alm. kakak gue berlangganan TV berbayar dan memasangnya di warung kelontong pada September 2013, sejak itulah pandangan gue terhadap kegiatan menonton film jadi berubah. Tahu apa? Gue jadi suka banget sama yang namanya film! Ternyata nonton film itu mengasyikkan!
Tanpa gue sadari, kegiatan itu membuat gue merasa bahwa nonton film itu gue banget. Gue pun ketagihan, sampai-sampai rasanya enggak ada satu hari terlewat tanpa nonton film. Pengetahuan gue akan film pun semakin meluas.
Nonton film, wah gue banget itu mah! (dok. syfy.com) |
Sayangnya, nonton film di TV berbayar hanya dapat gue lakuin hingga Mei 2015 karena di kala itu kakak gue memutuskan untuk berhenti berlangganan TV berbayar. Walau rada sedih karena gak bisa update nonton gratisan lagi, gue enggak ikutan berhenti melakukan kegiatan nonton film. Kalau sekadar nonton sih gue bisa tinggal nonton di TV atau bioskop (melalui Komik Kompasiana atau ikutan kuis), tapi kalau gue juga kepengen memiliki filmnya, gue mesti melakukan cara lain. Caranya adalah dengan membeli DVD bajakan atau mengunduh film-film dari internet.
Gue dulu sempat berpikir bahwa betapa mudahnya kita kalau mau memiliki film dan menganggapnya itu adalah hal wajar. Tinggal beli bajakannya di abang-abang atau donlot aja filenya dari internet, kita pun sudah bisa memiliki filmnya. Simpel kan?
Tapi seiring berjalannya waktu gue mikir kalau apa yang gue lakuin itu salah. Kalau gue terus-terusan beli DVD bajakan atau donlot film dari internet, itu artinya gue mendukung tindakan pembajakan dan penyebaran film secara ilegal. Sayangnya apa yang gue lakukan enggak benar karena gue udah merugikan orang lain.
Tapi seiring berjalannya waktu gue mikir kalau apa yang gue lakuin itu salah. Kalau gue terus-terusan beli DVD bajakan atau donlot film dari internet, itu artinya gue mendukung tindakan pembajakan dan penyebaran film secara ilegal. Sayangnya apa yang gue lakukan enggak benar karena gue udah merugikan orang lain.
Gue akhirnya berusaha memposisikan diri. Sebagai penulis, gue ingin karya gue dihargai dan enggak bakal terima kalau ada orang yang mendapatkan "keuntungan" pribadi dari tulisan gue padahal gue enggak mengizinkannya. Kalau gue ingin dihargai dan gue enggak bakal terima kalau ada orang lain yang menyebarluaskan tulisan secara ilegal, apalagi pembuat film yang udah susah payah buat film? Pasti merasakan hal yang sama!
Dari hal itu gue lantas berpikir bahwa sudah tiba saatnya bagi gue untuk lebih menghargai karya orang lain. Meminimalisir tindakan menikmati film secara ilegal adalah kuncinya.
Menonton karya film secara ilegal adalah salah satu bentuk dukungan terhadap pembajakan film (dok. sanvada.com) |
Kok minimalisir? Ya, soalnya kita belum bisa
terlepas 100% dari karya ilegal dan enggak semua film juga dapat ditemukan
dengan mudah versi legalnya. Bahkan mungkin enggak ada. Misalnya gue
pengen nonton drama Jepang tahun 1997. Untuk mencari versi orinya, itu
jelas susah dan mungkin enggak ada. Tapi di internet ada. Maka dari itu
menurut gue enggak masalah kalau kita donlot filmnya dari internet.
Dengan kata lain, sepanjang film tersebut mudah ditemukan versi
legalnya, alangkah baiknya untuk tidak memilikinya secara ilegal. Tapi
kalau susah atau enggak ada, ya enggak apa-apa kalau donlot dari
internet karena emang sulit atau bahkan tidak ada. Intinya sih bukan anti donlot film dari internet. Enggak anti sama sekali. Yang lebih penting adalah
bagaimana kita melawan pembajakan dengan berusaha untuk meminimalisir
tindakan menikmati dan memiliki film yang disebar secara ilegal.
Apa gue udah melakukannya? Jawabannya tentu saja udah dong. Gue enggak mau jadi penikmat film karbitan. Maka dari itu ketimbang donlot secara ilegal atau beli DVD bajakan, per Desember 2017 gue memutuskan untuk mulai mengoleksi DVD film original. No bajakan. DVD pertama yang gue beli adalah "Frankenweenie" dan "Inside Out" dan hingga sekarang sudah ada 13 DVD dan 2 VCD. Semuanya adalah original.
Koleksi DVD film original yang gue punya. Sebagian besar adalah film Disney (dokpri) |
Mungkin banyak yang berpikir bahwa harga DVD ori yang rata-rata berkisar Rp129.000 ke atas itu mahal. Namun menurut gue itu standar karena sebanding dengan tingkat kesulitan dalam pembuatan film.
Kalau keberatan atau belum sanggup, enggak usah maksain juga sih buat beli DVD yang harganya ratusan ribu. Soalnya harga DVD yang puluhan ribu (enggak sampe Rp100.000) bahkan Rp15.000 tetapi original juga ada. Tinggal pinter-pinternya kita cari promo aja atau bisa juga dengan membeli DVD ori bekas. DVD film "Frankenweenie" aja gue beli dengan harga Rp15.000. Murah kan?
Gue berpikir bahwa kalau kita rela ngeluarin duit Rp30K hingga Rp50K atau bahkan lebih buat beli tiket bioskop atau nongki-nongki di tempat makan, seharusnya kita juga bisa menerapkannya dalam memiliki karya film. Katanya film enthusiasm, masa sih beli yang ilegal atau bajakan? Kuncinya adalah 'minimalisir'. Jadi, koleksi DVD original, kenapa enggak?
Gue berpikir bahwa kalau kita rela ngeluarin duit Rp30K hingga Rp50K atau bahkan lebih buat beli tiket bioskop atau nongki-nongki di tempat makan, seharusnya kita juga bisa menerapkannya dalam memiliki karya film. Katanya film enthusiasm, masa sih beli yang ilegal atau bajakan? Kuncinya adalah 'minimalisir'. Jadi, koleksi DVD original, kenapa enggak?
Dua DVD film original pertama yang gue koleksi (dokpri) |
Membeli
DVD original enggak semata untuk melawan pembajakan dan sebagai tanda
apresiasi terhadap sineas film aja, tapi sebenarnya ada tujuan lain.
Dengan membeli DVD original, kita juga turut memberdayakan dan
mengembangkan ekonomi bagi para pelaku distributor DVD film di
Indonesia. Yeay!
Kok
gitu? Ya, seperti kita ketahui bahwa beberapa tahun belakangan industri
VCD/DVD original tumbang. Dulu ada banyak distributor DVD ori, tapi
karena banyaknya masyarakat yang membeli karya bajakan atau mengunduh
film secara ilegal di internet, akhirnya satu per satu tumbang. Disk
Tarra adalah contohnya.
Bagaimana
dengan distributor DVD sekarang? Alhamdulillah masih ada. Kalau
distributor DVD lokal sih ada beberapa. Tapi kalau distributor DVD
original film asing sepertinya lebih langka. Setahu gue, salah satu yang
masih kuat bertahan adalah PT Vision Interprima Pictures. Distributor
yang satu ini rajin mengeluarkan DVD-DVD film hollywood terutama yang
keluaran Disney.
Sebagai penikmat film gue enggak ingin industri ini mati. Maka dari itu gue melakukan cara yang bisa gue lakukan, yakni dengan membeli karya film aslinya saat gue memiliki rezeki. Satu DVD minimal sebulan aja atau mungkin lebih saja sudah cukup.
Gue berharap ke depannya enggak hanya gue aja yang mulai meminimalisir menikmati film secara ilegal, namun juga banyak orang Indonesia lainnya. Pelan-pelan kita kurangi angka pembajakan dan penyebaran film secara ilegal di Indonesia. Sebab bagi gue, industri distributor DVD juga berhak tumbuh sebagaimana industri-industri lainnya.
Wuihhh...makasi ya virus beli dvdnya menular...qiqiqii...dulu aku juga sering banget beli bajakannya soalnya biar bisa ditonton bareng keluarga. Sekarang aku pun jugaa mulai beli DVD Ori loh. Keuntungan punya DVD Ori adalah juga awet! Nah, kan jadi bisa disimpan lama tuh..hohoho
ReplyDeleteBetul kak. DVD ori lebih awet dan dari segi kualitas, tampilannya pun jauh lebih bagus. Jadi enggak bakal nyesel juga karena dengan membeli DVD ori kita mendapatkan berbagai keuntungan :)
DeleteSatu2nya dvd ori yg gue beli cuma hp. Dan itu entah udah ke mana. Beli waktu jaman sma. Ya, beli dvd ori ini emang masih susah diterapkan. Gue sendiri masih suka nonton yg tinggal download. Thank ulasannya. Sebagai pengingat buat beli dvd orinya.
ReplyDeletehp judul film apaan tuh id? Baru denger. Gue juga dulu suka donlot di l****kaca. Tapi akhirnya sekarang udah enggak lagi. Sekarang kalaupun donlot film ya paling film-film kartun yang suka tayang di TV haha
DeleteKalau saya sukanya beli cd musik original Indonesia. Suka ngoleksinya dan kesempatan dengerinnya ada :D
ReplyDeleteWah kita beda ya. Kalau aku lebih ke film. Soalnya kalau musik didengerin via lepi atau hape aja :D
DeleteDulu saya sering sewa DVD utk nonton film bareng keluarga di rumah..
ReplyDeleteTapi jaman sekarang tempat penyewaan DVD hampir sulit ditemukan ya mbak.
DeleteSebenarnya ada kak tempat penyewaan dvd, tepatnya ada di bandung. Namanya Vertex DVD, tempat itu menjual dvd dan vcd lengkap. Dari yang barat sampai Indonesia, Dan menyediakan Bluray juga. Tempatnya ada di Jl. Flores.
DeleteBenar juga, malah saya lebih pilih beli dvd ori ketimbang nonton filmnya di bioskop. Ada memorabel yg bisa digenggam. Bagi jiwa kolektor tentu ada kebahagiaan sendiri mengoleksi karya seni aseli
ReplyDeleteBetul mas. Makanya saya sekarang ngoleksi DVD ori. Kalau film bioskop kan kita nonton sekali aja. Kalau beli DVD orinya, kita punya "kenangan" dalam DVD itu dan bisa diputar berkali-kali xD
DeleteSaya sendiri sih jarang nonton karena di Cianjur tidak ada bioskop. Begitu juga dengan DVD, karena memang ga ada juga DVD playernya. Ada di laptop tapi laptopnya udah rusak. Hehehe... Tapi saya setuju kalau bisa belilah yang original, jangan yang bajakan.
ReplyDeleteiya ka, sebisa mungkin kita beli yang ori, jangan bajakan xD
DeleteSekarang banyak banget ya abal abal dijual. Tetap akh yang original adalah beda. Film-film juga gampang di dowload gretong ya sekarang
ReplyDeleteIya banyak mbak. Situs donlot secara gratis tapi ilegal pun banyak.
DeleteJarang bngt nonton vcd/dvd dari dulu.. karena memang gk ada televisi sih
ReplyDeleteWah, kita beda ya berarti. Hihi.
DeleteDulu suka koleksi jaman kuliah tapi sekarang sih gak soalnya udah jarang make vcd or dvd. Mending langsung dari youtube
ReplyDeleteAku juga kadang dari youtube, tapi lebih ke film-film yang susah ditemukan versi orinya.
DeleteSetuju bangat sih, bahwa jika memang mudah menemukan film yang versi legalnya, memang sebaiknya untuk tidak memilikinya secara ilegal. Kita harus bisa menghargai karya orang lain, bikin film itu tidak gampang toh.
ReplyDeleteBetul mas. Nulis aja enggak mudah, apalagi membuat film. Makanya peran masyarakat dalam meminimalisir dukungan terhadap pembajakan penting banget. Salah satu caranya adalah dengan membeli DVD original. Berlangganan TV kabel atau online juga bisa sih.
DeleteNonton film memang mengasyikan. Aku termasuk yang hobi nonton film dari jaman kuliah sampai sekarang. Terus menular ke suami yang dulu ngga hobi nonton sekarang malah dia yang getol.
ReplyDeleteIya, seru ya kak. Makanya aku pun jadi hobi nonton sekarang.
DeleteDaku suka sama artikelnya, mengingatkan kita agar menghargai karya orang lain buka dengan cara ilegal. Stop pembajakan!
ReplyDeleteBetul banget kakaknya. Yuk kita minimalisir pembajakan dengan membeli karya aslinya!
Deletewih..manteb..lumayan juga koleksinya. Kalau saya udah jarang banget beli dvd original..hihi, lebih sering beli vcd..harganya jauh sih
ReplyDeleteiya kalau VCD lebih murah ya kak. Kalau aku sendiri lebih suka DVD sih soalnya kualitasnya lebih bagus dan fiturnya lebih banyak hihi
DeleteSayang juga ya banyak distributor DVD yg kolaps, emg seharusnya kita mendukung pemberantasan pembajakan dgn membeli hasil karya aslinya.
ReplyDeleteiya mbak. Makanya peran masyarakat penting banget. salah satunya adalah dengan turut membeli karya originalnya :)
DeleteSiap kakak, saya juga masih suka nonton film kopian nih heuheu makasih pengingat ya kak
ReplyDeleteSiaaap! :)
Deletewiihh keren koleksinya.. jadi pengen nobar.. hehe... semoga nambah terus ya koleksinya..hobinya mengasikkan banget..
ReplyDeleteAmin ka. Tapi ini masih sedikit kok kak. Kalau ada rezeki berharap minimal sebulan sekali beli DVD hehe
Deletehiks aku nih juga suka nonton film bajakan, suka bollywood tapi bollywood originalnya masih dikit subtt indonesia jd ya kadang tergoda bajakan hehe makasih udah diingetin mbak
ReplyDeleteAku cowok kak --" kalau DVD original bollywood emang susah ditemuin sih kak.
Deletehiks aku nih juga suka nonton film bajakan, suka bollywood tapi bollywood originalnya masih dikit subtt indonesia jd ya kadang tergoda bajakan hehe makasih udah diingetin mbak
ReplyDeleteYang original pasti awet dan bagus sih kualitasnya , termasuk harganya juga hehe.
ReplyDeletePastinya ka. Harga menentukan kualitas.
DeleteKak beli nya di mana sih kalo original aku juga mau mulai koleksi nih kak
ReplyDeleteBisa di www.dvd-original.com , bisa juga dicari di tokopedia di toko bernama Khanza Movie Original
DeleteKak, saya lagi nyari DVD drama Jepang ori. Kira2 boleh minta rekomendasi tempat belinya ga kak?
ReplyDeleteKalau yang spesifik dorama kurang tahu ka. Mungkin bisa dicari di tokopedia.
DeleteKak mungkin boleh sharing beli DVDnya di toko apa ya? Gramedia dekat rumah saya sudah ga jual lg hehe..
ReplyDeleteMaaf ka baru balas. Dulu aku belinya di Gramedia dan di website dvd-original(dot)com. Tapi sejak 2019 mereka gak jualan lagi. Salah satu penyebabnya sih karena layanan streaming film sudah mulai marak. Akhirnya berdampak pada penjualan DVD ori. Kalau kakak mau beli, bisa coba dicari di Tokped ka. Salah satunya Khanza Movie Original. Aku pernah beli di sana dan terpercaya.
DeletePerbedaannya supaya dvd itu bisa diketahui ori atau tidaknya bagaimana min ?
ReplyDeleteBanyak ka.
DeleteKalau dari tempat (casing)nya jelas beda. Kalau DVD bajakan biasanya cuman diplastikin gitu, kalau ori tempatnya kotak kayak foto yang ada di tulisan ini.
Casing DVD ori kadang menampilkan hologram sedangkan bajakan enggak.
DVD ori memiliki tanda lunas PPN, sedangkan bajakan gak ada.
Dari segi harga, DVD ori biasanya lebih mahal sedangkan DVD bajakan biasanya gak sampe 10ribu. (tapi gak selalu sih karena kalau harga DVD ori juga bisa murah kalau ada promo).
Kak audio DVD original itu beda gak si dari audio aslinya? Pengalaman saya beli VCD di indomaret selama ini, audionya selalu lebih tinggi (pitch nya naik sekitar ½ atau 1 nada dari audio aslinya). Itu VCD dari vision juga si, kira2 kalo DVD original buatan vision gitu juga kak?
ReplyDeleteLagi cari-cari dvd original film india nih. Ada yg bisa kasih info kah?
ReplyDeleteUdah sulit sekarang carinya, kayanya udah ga ada DVD original untuk film tahun 2017-an keatas
ReplyDelete