Kamu gamer?
Wah, ada kabar gembira nih! Dalam waktu dekat Acer, salah satu produk elektronik ternama akan menyelenggarakan Asia Pacific (APAC) Predator League 2019. Inilah ajang bagi para gamers Indonesia untuk unjuk gigi.
APAC Predator League sendiri adalah kompetisi game kelas dunia terbesar di Asia Pasifik. Tercatat ada 14 negara yang ikut serta, mulai dari India, Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Vietnam, Thailand, Hong Kong, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan bahkan Australia. Pada penyelenggarannya nanti APAC Predator League akan mempertandingkan dua game, yakni DOTA 2 dan Player Unknown's Battlegrounds (PUBG). Wow!
Asia Pacific Predator League 2019 (dok. Acer) |
PUBG dipilih sebagai salah satu game yang dipertandingkan karena popularitasnya tak perlu diragukan lagi. Di seluruh dunia, tercatat ada 400 juta gamer yang memainkan PUBG dengan lebih dari 50 juta eksemplar yang terjual. Sementara itu DOTA 2 dipilih karena game yang satu ini menarik perhatian dan sudah terbiasa dinikmati oleh para gamers.
Terselenggaranya APAC Predator League bukan tanpa alasan. Presiden Direktur Acer Indonesia Herbert Ang menyatakan bahwa salah satu tujuan dari turnamen ini digelar adalah sebagai bentuk dukungan Acer terhadap industri gaming di kawasan Asia Pasifik.
"Digelarnya kembali Asia Pacific Predator League adalah bukti konsistensi kami dalam memajukan industri gaming dan mendukung perkembangan gamers melalui platform yang mempertemukan talenta-talenta terbaik di kawasan. Melalui turnamen semacam ini, kami percaya mampu menggugah minat para remaja untuk serius menekuni hobi eSports mereka." Jelas Herbert Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia.
Suasana peluncuran Asia Pacific Predator League 2019 (dokpri) |
Oh ya, ngomongin tentang game saya jadi teringat dengan masa-masa kecil saya. Sejak kelas 6 SD saya suka main game lewat Play Station 1 (PS 1). Rasanya tiada hari tanpa bermain game. Seiring berjalannya waktu, saya tak hanya bermain PS1 melainkan juga game di handphone dan komputer. Game favorit saya di PS1 adalah Crash Team Racing sementara di komputer adalah Gruntz. Saya suka bermain game karena selain mengasah otak tentu saja kegiatannya sangat menyenangkan.
Dulu, orang main game ya main game aja. Sebatas untuk meluapkan kesenangan dan sebagai sarana refreshing saja. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa zaman terus berkembang dan dunia terus mengalami perubahan. Kini maingame juga bisa menjadi suatu hal yang menjanjikan. Lewat game, kita bahkan bisa dapetin duit lho! APAC Predator League adalah salah satunya.
Suasana peluncuran Asia Pacific Predator League 2019 (dokpri) |
Turnamen yang satu ini enggak main-main lho dalam hal jumlah hadiah. Total hadiahnya gede banget, yakni sebesar USD400.000 atau setara dengan Rp6 miliar. Wuiiih! Saya membayangkan kalau semuanya dipakai buat beli es cendol, kira-kira dapat berapa gelas ya? Hehe.
APAC Predator League pertama diadakan pada awal 2018. Indonesia (Jakarta) menjadi tuan rumahnya. Dari 1.197 tim yang berkompetisi saat itu, terpilih 8 tim dari 8 negara yang berhak unjuk gigi di babak grand final. Mereka semua berkompetisi untuk memperebutkan gelar tim DOTA 2 terbaik. APAC Predator League 2018 berlangsung dengan sukses yang ditandai dengan popularitas No. 1 di Instagram pada babak final.
Sementara itu, pada APAC Predator League 2019, Thailand menjadi tuan rumah dengan Bangkok sebagai kota penyelenggaraannya. Pelaksanaan tahap eliminasi pada turnamen ini diselenggarakan di masing-masing negara peserta, sementara hanya tahap grand final-lah yang diadakan di suatu negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Thailand, tuan rumah Grand Final Asia Pacific Predator League 2019 (dok. lonelyplanet.com) |
Bagaimana dengan Indonesia? Eits, enggak perlu khawatir. Indonesia begitu serius kok dalam mengirimkan wakil di turnamen ini!
Khusus Indonesia, tahap kualifikasi akan diadakan selama dua bulan yakni dari November hingga Desember 2018 di 14 kota dan 16 iCafe di berbagai daerah di Indonesia. Menariknya, panitia pelaksana juga tetap memperhatikan pendidikan lho. Tahap kualifikasi diadakan di luar jam sekolah sehingga anak-anak yang ingin terlibat bisa berpartisipasi.
Untuk memeriahkan APAC Predator League 2019, panitia pelaksana juga mengadakan serangkaian kegiatan on-ground dan promo menarik. Mulai dari promo gaming series berhadiah monitor gaming, gaming gears predator bahkan hingga game PUBG setiap pembelian perangkat gaming predator. Informasi lebih lengkap tentang APAC Predator League 2019 dapat diakses di www.acerid.com/predator-league.
Predator. Salah satu produk Acer yang mendukung para gamers. (dokpri) |
Dulu bermain game mungkin adalah kegiatan yang dipandang sebelah mata. Namun kini hal itu tak berlaku lagi. Berkembangnya zaman dan teknologi membuat game menjadi sarana bagi seseorang untuk mengeluarkan talenta dan kemampuannya. Lebih jauh lagi, bahkan untuk mengharumkan nama negara. Dipertandingkannya game sebagai eSport sebagai eksibisi di Asian Games 2018 adalah salah satu buktinya.
Dengan diadakannya APAC Predator League 2019 di Bangkok, yuk kita dukung kepada gamers-gamers Indonesia! Satukan doa dan support semoga siapapun yang terpilih dapat mengeluarkan kemampuan dan talenta terbaiknya sehingga mereka mampu mengharumkan merah putih di kancah Asia.
Logo Predator (dokpri) |
Waah ini mah ajang para gamers, pernah sekali datang ke acara para gamers, takjub dengan para gamers yang bertanding i-sport
ReplyDeleteKelihatannya mudah ya kak. Ternyata gak segampang yang kita kira wkwk
DeleteSalfok sama pesertanya, ternyata games juga banyak yang perempuan ya hihi.. anakku cowok emang suka banget sama games, tetap kami batasi bermain games, bukan dilarang karena bermain games bagi saya melatih otak untuk bekerja maksimal, seperti strategi dll duh kok jadi saya yang curhat disini ya.. intinya segala kegiatan untuk anak muda saya dukung!
ReplyDeleteWah bagus mbak. Soalnya enggak semua orang tua seperti mbak loh. Yang penting kegiatan itu positif dan tahu batas-batasnya ya.
DeleteWow acara para gamer dan mereka berkumpul di ajang bergengsi dengan para gamer lainnya. Thailand fotonya ciamik sekali, suka gambar gedungnya yang unik.
ReplyDeleteIya kak. Hadiahnya warbiyasak pula.
DeleteSaat ini para gamers khususnya di ranah digital tengah nenjadi perhatian. Bahkan dari hal yg menyenangkan itu bisa mendapatkan pundi2 yg bisa untuk mengisi tabungan. Kalau ga salah Asian games lalu juga disertakan ya dalam bentuk e-sport. Bener ga ya ??
ReplyDeleteBetul ka. Tapi saat Asian Games lalu bentuknya masih eksibisi. Baru deh pas Asian Games 2022 benar2 dipertandingkan.
DeleteAku ga suka main game, sukanya nontonin orang main game aja. Aku baru tahu lho klo game itu juga termasuk olahraga
ReplyDeleteMain game itu seru loh kak xD masuk kategori e-sport.
DeleteEngga nyangka games bisa jd seperri ini bs jd ajang pertandingan internasional. Yg pernah sy ikuti mah kisah tragis gamers yg kecanduan di acara parenting. Bisa positif jg ternyata..
ReplyDeleteBisa banget. Gamer sekarang bahkan bisa jadi profesi juga kak.
DeleteWah, oareka gamers senakin dimanjakan ya. Hadiahnya gedhe, bisa sampe 6 M kan menjanjiikan banget :)
ReplyDeleteNah iya. Gede banget kan ya ka? Aku sempet kepikiran apa perlu nih aku beralih profesi dari bloger jadi gamer? Wkwk
Deletehuaaa ini pertandingan internasional? ku kira main game yaa hanya untuk wasting time aja ternyata seriusan nih, keren.
ReplyDeleteIya level internasional. Kalau diseriusin, game bisa membawa pundi-pundi uang kok :D
DeleteWah..kumpulan para gamers nih...kalo saya angkat tangan duluan deh...soalnya nggak bisa...hahahaha
ReplyDeleteNonton aja berarti ya kak :D
DeleteWah, ini cocok banget buat suami aku. Meski bukan pemain doyan. Tapi buat isi waktu luang ya, cukuplah.
ReplyDeleteKalau cowok rata2 suka main game ketimbang cewek . Soalnya asik apalagi buat ngisi waktu luang.
DeleteWah gede banger tuh hadiahnyaa...huaaa kalo aku bakat pengen ikutan kompetisinya tuh..barangkali menang bisa beli cendol 100 gelas kan kan lumayan..wkwkkw
ReplyDeleteKalinda ikutan aja biar bisa beli cendol 1juta mangkok xD
Deletecadass, makin terbuka peluang bidang yang bisa dibilang baru tapi sudah banyak peminat dan wow kesempatannya bisa go internasional. siapa nyana pencat-pencet main game bisa se profesional ini ya
ReplyDeleteIya mas. Gamers yang dulu bukanlah yang sekarang~
DeleteDi jaman sekarang para penikmat games menjadi sesuatu keharusan. Selain menghibur juga bisa menghasilkan
ReplyDelete