Buku "Hidup untuk Keberkahan", Jatuh Bangun Nicholas Nyoto Jadi Pengusaha Sukses

Dulu ibu saya membuka warung makan. Untuk membeli peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan, ibu membutuhkan modal. Namun karena terkadang uangnya belum cukup, maka ibu saya bergabung menjadi anggota koperasi dan meminjam uang dari sana. Alhamdulillah, adanya fasilitas dari koperasi membuat usaha ibu saya dapat berjalan dengan lancar. 

Tahun-tahun berlalu. Saya pun menyadari bahwa koperasi telah membantu ekonomi keluarga kami. Berkat koperasi, orang tua saya bisa memiliki modal sehingga bisa menjalankan usaha dan membesarkan saya sampai dewasa. 

Tak bisa dipungkiri, koperasi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tak dapat dipisahkan. Betapa berperannya koperasi lantas mengingatkan saya dengan sosok penting dalam pergerakan dan perkembangan koperasi di Indonesia. Dia adalah Dr. (H.C.) KPA. Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, atau biasa dikenal dengan nama Nicho. 

Pria kelahiran tahun 1972 ini adalah seorang pengusaha sukses dan founder Dinasti Nusantara Group yang mengawali kariernya dari membangun bisnis tahun 2005 lalu mendirikan koperasi pada 2008. Kisah perjalanan hidupnya dan bagaimana jatuh-bangunnya ia sebagai pengusaha diceritakan dalam sebuah buku biografi berjudul "Hidup untuk Keberkahan" karya Rochmad Widodo yang diterbitkan oleh Penerbit Biografi Indonesia. 

buku-hidup-untuk-keberkahan
Buku "Hidup untuk Keberkahan" yang dipajang di toko buku Gramedia

Kini, Nicho tak hanya dikenal sebatas pengusaha yang mengelola lebih dari 80 perusahaan saja. Dengan beragam talenta yang dimiliki, ia juga merupakan seorang konsultan, ahli metafisika dan guru spiritual. 

Sebagai seorang konsultan dan ahli metafisika, tiap harinya ia didatangi oleh banyak orang untuk menceritakan segala masalah kehidupan. Berawal dari raut wajah yang ditekuk, orang-orang ini kemudian bisa pulang ke rumah masing-masing dengan tersenyum

Bangkit dari Pandemi hingga Ditipu Teman

Buku "Hidup untuk Keberkahan" terbit pada September 2024. Buku ini terdiri dari total 280 halaman dengan 26 bab. Setiap bab memiliki inspirasi yang berbeda-beda, salah satunya adalah Bab 17 "Memaknai Pandemi" yang memberikan saya inspirasi tentang berjuang saat melewati masa-masa sulit. 

Pandemi covid-19 menjadi pukulan telak bagi para pelaku usaha di manapun berada. Minimnya pemasukan dan adanya pembatasan sosial membuat tak sedikit usaha yang terdampak. Jangankan mendapatkan keuntungan, bisa bertahan saja sudah luar biasa. Nah, Bab 17 menceritakan bagaimana Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) yang diketuai oleh Nicho melakukan langkah strategis dalam menghadapi pandemi yang sedang terjadi. 

Di saat para anggota BLN di seluruh cabang Indonesia saat itu mengalami kekhawatiran atas kondisi yang terjadi, Nicho justru membuat kebijakan yang menuai pro kontra. Dengan tegas, ia melarang para anggota koperasi BLN untuk menerima bantuan. 

hidup-untuk-keberkahan
Buku "Hidup untuk Keberkahan" yang menceritakan kisah hidup pengusaha sukses Nicholas Nyoto

Awalnya, banyak anggotanya yang komplain karena suasana pandemi saat itu begitu mencekam. Namun lantaran kegiatan ekonomi di BLN berjalan dengan lancar karena segala transaksi telah dilakukan secara daring, kebijakan tersebut akhirnya dapat diterima. 

Tak tinggal diam, Nicho juga membuat gebrakan lainnya. Ia membuka rumahnya lebar-lebar untuk para anggota yang ingin datang untuk mengakomodir kebutuhan mereka. Ia juga menegaskan kepada mereka untuk rutin membayar kewajiban kepada bank meskipun kondisi ekonomi Indonesia terdampak akibat covid. Lebih lanjut, ia juga memberi bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Tak disangka, tindakan-tindakan ini ternyata berbuah hasil yang manis. Bisnis yang dikelolanya berkembang dengan pesat. Bukannya menurun, pada masa pandemi jumlah anggota BLN di Solo justru mengalami peningkatan. 

kpa-nicholas-nyoto-prasetyo-dononagoro
KPA Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro (dok. Jawa Pos)

Saya pun terharu saat mengetahui bahwa keberadaan koperasi BLN membantu masyarakat dari berbagai masalah keuangan. Tak hanya berhasil membantu masyarakat dalam menyelamatkan rumah yang hampir disita, namun juga berhasil membuat masyarakat berhasil membayar tunggakan ke bank hingga menyelesaikan jeratan pinjaman online alias pinjol. 

Bagaimana sikap Nicho dalam membawa usahanya menghadapi pandemi hanya satu contoh saja dari kisah inspiratif yang dialami Nicho. Buku "Hidup untuk Keberkahan" juga menguak kisah-kisah tak terungkap lainnya dari sosok Nicho yang tak bisa didapatkan di internet.

Selama ini kita hanya mengenal kesuksesan seseorang dari luarnya saja. Namun di balik itu semua sebenarnya ada hal-hal pahit yang dialami. Hal ini seperti diceritakan di bab 18 yang berjudul "Perjalanan dan Pembelajaran".

Siapa sangka, sebelum berada di titik sekarang, Nicho sempat ditipu oleh rekan bisnisnya saat mengerjakan proyek. Untuk menutup tagihan, ia pun sampai harus rela menjual rumahnya dan pindah kota dari Solo ke Salatiga. 

Hal ini bukan hal yang mudah, terlebih saat itu Nicho dan istrinya memiliki 2 orang anak yang masih kecil. Namun lantaran Nicho menjalaninya dengan ikhlas dan percaya akan kebesaran Tuhan, ia pun mendapatkan balasan yang setimpal. Tuhan mengganti rezekinya dengan rezeki yang lebih baik lagi hingga bisnisnya bisa tumbuh seperti sekarang.  

Bukan Sebatas Kisah Hidup

Sebagai buku inspirasi, buku "Hidup untuk Keberkahan" benar-benar layak dibaca oleh siapapun. Tak hanya bagi mereka yang memiliki usaha atau ingin memulai usaha, namun bagi orang dari latar belakang apapun.

Pada akhirnya, "Hidup untuk Keberkahan" bukan semata tentang kisah hidup Nicholas sebagai pengusaha sukses saja. Sesuai judulnya, buku ini sebenarnya adalah pesan dari Nicho kepada masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjadi berkah untuk sesama.(*)

Comments

  1. Kisahnya beliau (Pak Nicho) inspiratif banget ya, ketika pandemi semua serba sulit, ekonomi lesu, kesehatan masyarakat anjlok, padahal hidup harus terus berjalan. Salut banget dengan kebijakan beliau dan juga upaya beliau membantu masyarakat. Semoga makin banyak orang-orang seperti Pak Nicho ya. Amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Iya ka kisahnya inspiratif. Semoga semakin banyak orang yang kayak pak Nicho yaa bisa bermanfaat untuk sesama.

      Delete
  2. Inspiratif ceritanya. Memang seperti ini seharusnya koperasi. Membantu membernya yg kesulitan. Tapi sayangnya citra koperasi pernah dirusak oleh oknum yg malah mengumpulkan uang dari orang2 utk kepentingan pribadi. Aku pun sempet ga percaya lagi dengan koperasi saat itu.

    Pengen cari juga bukunya. . Bisa belajar banyak dari kisah orang yg sudah melewati pahit manis hidup

    ReplyDelete

Post a Comment