Apa jadinya kalau air hujan bisa membawa wabah virus?
Hiiii... amit-amit deh. Serem! Boro-boro berani kena air ujan. Lihat langit mendung aja bawaannya udah parno bukan main.
Nah, itu dia yang terjadi dalam serial orisinal Netflix asal Denmark pertama berjudul "The Rain". Serial yang disutradarai oleh Kenneth Kainz dan Natasha Arty ini rilis secara perdana di Netflix pada 4 Mei 2018.
Poster The Rain, Serial Orisinal Netflix asal Denmark pertama (dok. Netflix) |
Kalau film Denmark sih saya udah pernah nonton. Tapi kalau serial, The Rain adalah serial Denmark pertama yang pernah saya saksikan.
The Rain adalah series yang mengusung campuran dari beberapa genre film, yakni drama, sains fiksi, pasca apokaliptik hingga thriller psikologi. Sesuai judulnya, serial ini berpusat pada hujan sebagai garis besar ceritanya.
Namun hujan di The Rain bukan hujan biasa. Hujan di The Rain ini berbahaya banget karena tiap percikan airnya mengandung virus yang dapat menyebabkan kematian. Jangankan tetesan air hujan, kubangan air hujan juga enggak boleh kena kulit karena mengandung virus berbahaya.
Efeknya pun enggak main-main. Siapapun yang terjangkit, dia bakal langsung kejang-kejang kemudian langsung meninggal dunia. Seperti film tentang virus pada umumnya, virus di The Rain juga bisa menular dari satu orang ke orang lain. Tapi orang yang tertular bakalan langsung mati, enggak jadi jombi dulu kayak film Train to Busan. Ngeri!
The Rain sendiri berfokus pada hubungan sepasang kakak-beradik bernama Simone Andersen yang diperankan oleh Alba August dan Rasmus Andersen yang diperankan oleh Lucas Lynggaard Tønnesen. Rentang usia keduanya terbilang jauh. Simone udah jadi mahasiswi sedangkan Rasmus ini masih jadi bocil SD. Enggak diketahui usia Simone berapa, tapi diperkirakan usianya 20 tahun. Sementara itu Rasmus masih berusia 10 tahun.
The Rain berfokus pada hubungan kakak-beradik yakni Simone Andersen dan Rasmus Andersen dalam bertahan hidup di tengah-tengah kekacauan negara akibat wabah virus dari hujan. (dok. Netflix) |
Episode pertama dimulai dengan adegan di kampus. Suatu hari Simone datang ke kampus untuk melakukan presentasi bersama teman-temannya. Ia datang dengan terlambat sampai-sampai teman-temannya sudah menunggunya dari tadi di luar kelas.
Baru aja sampe di luar kelas dengan kondisi ngos-ngosan, tiba-tiba aja bapaknya Simone, Frederik Andersen datang dong. Tanpa basa-basi, ia langsung menarik Simone dan menyuruhnya untuk ikut dengannya. Ia juga memperingatkan teman-teman Simone untuk segera pulang.
Simone yang enggak tahu apa-apa pun berupaya untuk menolak ajakan bapaknya. Ia kemudian bertanya kenapa tiba-tiba bapaknya ngajak untuk pergi padahal dia sendiri lagi kuliah. Kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Betawi, mungkin kayak gini kali ya percakapannya:
"Babe, ade apaan sih tiba-tiba dateng terus nyuruh pergi dari kampus? Aye kan lagi kuliah be. Jangan ngadi-ngadi deh be."
"Udeh deh ikut babe aje sayangku cintaku manisku buah hatiku. Emak ama adek lo udah di dalem mobil. Babe bingung jelasinnye. Yang pasti jadi anak nurut aje deh soalnya sebentar lagi ujan."
Singkat cerita, keluarga Andersen yang terdiri dari Frederik, Ellen (istri Frederik), Simone dan Rasmus pun menyelamatkan diri dengan pergi ke sebuah bunker yang terletak di tengah-tengah hutan. Mereka berhasil masuk ke dalamnya tepat beberapa detik sebelum hujannya turun. Untung mereka buru-buru masuk, soalnya telat sebentar saja hujan bakal turun dan akan mengenai diri mereka.
Bunker canggih buatan Apollon (dok. Netflix) |
Setibanya di dalam, Frederik menjelaskan bahwa bunker yang mereka masuki adalah bunker yang dibuat oleh Apollon, tempat kerjanya untuk menghadapi bencana. Bunker tersebut adalah tempat yang aman sehingga dapat dijadikan sebagai tempat untuk berlindung dari wabah virus. Selain berteknologi canggih, bunker tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas memadai dan persediaan makanan yang cukup. Di sana ada tempat tidur, ruang makan dan bahkan hingga kamar mandi.
Frederik kemudian menyampaikan kepada Simone dan Rasmus bahwa ia akan pergi dan akan kembali dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Ia tidak menjelaskan secara spesifik apa yang akan ia lakukan. Namun yang pasti ia mengatakan kepada Simone bahwa ada virus berbahaya di dalam hujan dan ia adalah satu-satunya orang yang bisa mengatasi masalah ini. Sebagai anak pertama, Frederik pun berpesan kepada Simone agar terus menjaga adiknya.
Frederik Andersen saat menjelaskan kepada Simone bahwa hanya ia orang satu-satunya yang dapat menghentikan penyebaran virus melalui hujan. (dok. Netflix) |
Akhirnya Frederik memutuskan untuk pergi. Ia meninggalkan keluarganya di dalam bunker dan keluar dengan mengenakan baju pelindung khusus berwarna kuning.
Tak lama setelah Frederik keluar, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu bunker berkali-kali. Ellen memperingatkan kepada Simone dan Rasmus untuk mengabaikannya. Ellen berkata bahwa jika yang datang adalah Frederik, ia sudah pasti bisa membukanya sendiri. Namun Simone dan Rasmus malah ngeyel. Mereka membuka pintu karena mengira bahwa Frederik kembali ke bunker.
Begitu dibuka, jeng.. Jeng... Bener apa yang dikatakan oleh Ellen. Ternyata yang datang bukan Frederik dong, melainkan orang asing! Ia terlihat kejang-kejang karena terkena percikan air hujan. Orang asing tersebut berupaya masuk ke dalam bunker dengan cara menarik baju Rasmus. Sadar bahwa kedua anaknya dalam bahaya, Ellen bergegas ke luar dan menyelamatkan Rasmus dari orang asing yang telah terjangkit virus akibat percikan air hujan.
Naasnya, upaya ini berujung pada maut. Ellen terkominasi air hujan sehingga menyebabkan ia mengalami gelaja yang serupa dengan orang asing yang dihadangnya. Ellen pun menyuruh Simone dan Rasmus untuk menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam bunker dan menutup pintu. Hiks. Sedih banget ini :(
Detik-detik ketika Ellen Andersen terkontaminasi virus dari hujan setelah ia berupaya menyelamatkan anaknya, Rasmus dari orang asing (dok. Netflix) |
Seketika Simone dan Rasmus shock. Mereka enggak menyangka betapa dahsyatnya efek yang ditimbulkan dari percikan air hujan. Ternyata apa yang dikatakan oleh ayahnya memang benar. Air hujan seharusnya dihindari karena jika kena, efeknya berbahaya.
Semula mereka dikaluti kesedihan. Namun karena hidup jalan terus, lambat laun mereka pun move on. Dengan berbagai persediaan makanan yang ada, mereka berdua memilih bertahan hidup di dalam bunker sembari menunggu kedatangan sang ayah.
Hingga 6 tahun lamanya, mereka kemudian memutuskan keluar dari bunker. Selain karena ayahnya tak kunjung kembali, persediaan makanan juga sudah habis. Alhasil, mereka tak bisa terus-terusan hidup di dalam bunker dan mau enggak mau, mesti keluar juga untuk mencari makanan.
Tak disangka, ternyata, di luar keadaannya lebih parah. Gegara hujan, keadaan Denmark jadi porak poranda. Kota tempat mereka tinggal bagaikan kota mati. Mereka tak menemukan tanda-tanda kehidupan sama sekali.
Sebenarnya sih mereka takut. Namun demi bertahan hidup, mereka berusaha untuk tak gentar. Simone pun berupaya untuk pasang badan dalam menjaga keselamatan adiknya, Rasmus dari petaka yang dapat mengancam nyawanya sembari bertanya-tanya atas apa yang terjadi. Apa yang ayahnya lakukan dan kenapa ia tidak kembali selama 6 tahun? Kenapa virus bisa menyebar lewat hujan? Apa itu Apollon? Apakah ada keterkaitannya dengan penyebaran virus via hujan?
Di tengah-tengah pencarian jawaban tersebut, hubungan kakak-beradik antara Simone dan Rasmus pun diuji. Mampukah mereka melewatinya?
Karakter-karakter di The Rain
The Rain dibintangi oleh sejumlah bintang papan atas Denmark. Saya sebenarnya sih enggak update sama perkembangan aktor dan aktris Denmark. Tapi kalau dilihat dari profil para pemainnya, kualitas akting para pemainnya ini sudah teruji. Beberapa dari mereka udah lama terjun di dunia seni peran. Beberapa di antaranya bahkan telah meraih penghargaan.
Siapa sajakah mereka? Nah, berikut adalah karakter-karakter di The Rain beserta profil singkat para pemainnya.
Simone Andersen
Simone Andersen adalah tokoh utama dalam serial ini. Ia diperankan oleh Alba August (lahirnya pasti bulan Agustus nih), aktris Denmark-Swedia kelahiran 1993 yang udah main film sejak 2001.
Sebelum The Rain, Alba juga pernah memerankan karakter sebagai penulis Swedia terkenal yakni Astrid Ericsson (setelah menikah jadi Astrid Lindgren) dalam film Unga Astrid. Latar belakangnya yang terlahir dari pasangan suami istri Swedia-Denmark membuat ia bisa berbicara dalam dua bahasa yakni Bahasa Denmark dan Swedia.
Simone Andersen diperankan oleh Alba August (dok. Netflix) |
Simone adalah anak pertama dari pasangan Frederik Andersen dan Ellen Andersen. Ia hanya punya seorang adik yakni Rasmus Andersen. Sebagai kakak satu-satunya, Simone tampak keras kepala. Namun sebenarnya ia memiliki karakter yang bertanggung jawab dan penyayang. Ia rela melakukan apapun demi menyelamatkan adiknya meskipun hal tersebut mengancam nyawanya.
Rasmus Andersen
Rasmus Andersen adalah adik dari Simone Andersen. Ketika berusia 10 tahun ia diperankan oleh Bertil De Lorenzi. Namun ketika Rasmus berusia 16 tahun, ia diperankan oleh Lucas Lynggaard Tønnesen. Belum tahu sih Bertil ini kelahiran tahun berapa tapi kalau Lucas adalah aktor Denmark kelahiran tahun 2000. Masih muda banget ya ternyata.
Saya gak tahu sih apakah kedua pemeran ini punya hubungan darah atau enggak. Tapi menurut saya Rasmus versi kecil dan versi remaja ini mirip banget! Saking miripnya, saya merasa bahwa kedua pemeran ini kayak beneran kakak adik atau Rasmus diperankan oleh satu orang yang sama loh!
Rasmus Andersen (10 tahun), diperankan oleh Bertil De Lorenzi (dok. Netflix) |
Rasmus Andersen (16 tahun) diperankan oleh Lucas Lynggaard Tønnesen (dok. Netflix) |
Pemain Rasmus Andersen (10 tahun) dan pemain Rasmus Andersen (16 tahun) berfoto bersama (dok. Netflix) |
Mirip gak sih? Menurut saya sih mirip banget antara Rasmus kecil dan Rasmus remaja wkwk
Sebagai anak terakhir dan rentang usianya jauh juga, Rasmus ini digambarkan sebagai anak yang susah dibilangin. Mungkin karena masih remaja juga, emosinya juga belum stabil. Dalam beberapa kesempatan ia bahkan pernah beradu pendapat dengan Simone padahal apa yang dilakukan Simone untuk kebaikan dirinya sendiri.
Sebenarnya Rasmus ini anak yang manis. Hanya saja ia tampak rapuh sehingga membuat ia sulit dilepas untuk menjalani kehidupan sendiri begitu saja dan harus senantiasa didampingi oleh orang yang lebih dewasa.
Frederik Andersen
Karakter berikutnya ada Frederik Andersen. Ia adalah ayah Simone dan Rasmus yang diperankan oleh aktor senior kelahiran 1963 yakni Lars Simonsen. Mungkin kalau di Indonesia, pengalamannya kayak Tio Pakusadewo kali ya.
Frederik merupakan seorang ilmuwan di Apollon. Saya kurang tahu sih Apollon ini apa, cuman kayaknya institusi penelitian gitu. Frederik memang menyimpan rahasia yang tidak ia ceritakan secara gamblang kepada kedua anaknya. Namun di balik rahasia yang ia sembunyikan antara apa yang ia lakukan di Apollon dan kaitannya dengan fenomena penyebaran wabah virus melalui hujan, ia merupakan ayah penyayang. Ia rela berkorban demi menyelamatkan keluarga, terutama kedua anaknya.
Martin
Selain Andersen bersaudara, di The Rain kita juga akan diajak berkenalan dengan Martin yang diperankan oleh Mikkel Boe Følsgaard. Mikkel sendiri merupakan aktor Denmark yang sudah eksis di layar TV sejak 1996. Atas performanya sebagai Christian VII dalam film "A Royal Affair" pada 2012, ia bahkan meraih penghargaan Silver Bear kategori aktor terbaik.
Martin diperankan oleh Mikkel Boe Følsgaard (dok. Netflix) |
Martin adalah salah satu penyintas dari wabah virus di Denmark. Ia merupakan mantan tentara yang ahli dalam menembak. Berkat latar belakang tersebut, ia kemudian menjadi ketua dari sebuah kelompok penyintas yang bermula dari orang-orang yang saling tidak kenal beranggotakan Patrick, Lea, Jean dan Beatrice.
Ia terlihat galak dan tegas dalam mengambil keputusan. Kendati demikian, ia sebenarnya pribadi yang setia kawan. Ia rela melakukan apapun demi melindungi satu sama lain tapi amat benci dengan kebohongan. Selain itu ia juga pencemburu.
Di kemudian hari, Simone dan Rasmus bergabung dengan kelompok penyintas yang diketuai olehnya. Namun dalam beberapa kesempatan mereka saling bersitegang.
Patrick
Patrick adalah salah satu penyintas yang tergabung dalam kelompok yang dipimpin oleh Martin. Ia diperankan oleh Lukas Løkken, aktor Denmark kelahiran 1992 yang baru bermain di 1 film dan 1 serial (The Rain).
Patrick diperankan oleh Lukas Løkken (dok. Netflix) |
Patrick suka memakai topi dengan posisi topi menghadap ke belakang. Ia digambarkan sebagai orang yang cenderung mengutamakan emosinya ketimbang pikirannya terlebih dahulu. Menurut saya sih karakter Patrick ini ngeselin soalnya ia suka tersulut dan ngompor-ngomporin orang lain. Selain itu, terkadang ia juga suka mementingkan dirinya sendiri.
Namun jika kita mengenalnya lebih dekat, Patrick sebenarnya adalah orang yang kesepian. Ia sering merasa rendah diri dan merasa tidak ada orang lain yang mengharapkan kehadirannya. Oleh karena itu, ia senang begitu bisa bertemu dengan Martin. Sampai-sampai ia pun beranggapan bahwa Martin adalah sahabatnya.
Lea
Lea adalah anggota kelompok penyintas yang dipimpin oleh Martin berikutnya. Ia diperankan oleh Jessica Dinnage, aktris Denmark kelahiran 1993 yang memulai karier filmnya sejak 2017. Saya pernah nonton film "The Guilty" yang ditayangkan di Europe on Screen 2019. Namun saya baru sadar bahwa Jessica turut bermain di film tersebut meskipun hanya lewat suara.
Lea diperankan oleh Jessica Dinnage (dok. Netflix) |
Sebagai penganut Kristen (atau Katolik?), Lea terbilang relijius. Ia senantiasa memakai kalung salib dan berdoa kepada Tuhan dalam berbagai kesempatan. Ia berhati lembut dan sebagaimana anggota kelompok lainnya, ia loyal terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia memiliki ketertarikan dengan Jean namun terkesan malu-malu untuk mengakuinya.
Kepergian ibunya akibat virus menjadi salah satu penyesalan terbesar yang pernah ia alami. Terlebih, pada hari terakhir sebelum peristiwa hujan turun, Lea pernah membantah ibunya untuk tidak pergi ke pesta padahal apa yang ibunya perintahkan adalah demi kebaikannya.
Jean
Jean adalah kawanan dari kelompok yang diketuai oleh Martin selain Lea, Patrick dan Beatrice. Ia diperankan oleh Sonny Lindberg, aktor Denmark kelahiran 1993 yang memulai debutnya lewat film The Pack (2013).
Jean diperankan oleh Sonny Lindberg (dok. Netflix) |
Dengan tampilan mengenakan kacamata dan rambut keriting, Jean tampak seperti seorang nerd. Ia terlihat cuek dan tak peduli namun sebenarnya setia kawan.
Jean hobi makan. Setiap kali bertemu makanan, ia langsung menghabisinya. Di samping itu, ia memiliki ketertarikan dengan Lea.
Beatrice
Anggota terakhir di kelompok penyintas adalah Beatrice. Karakter tersebut dimainkan oleh Angela Bundalovic, aktris kelahiran 1995 yang bermain film sejak usianya 10 tahun.
Beatrice diperankan oleh Angela Bundalovic (dok. Netflix) |
Beatrice bertubuh mungil. Di antara anggota kelompok penyintas lainnya, ia termasuk orang yang paling mudah kasihan dengan orang lain dan termasuk yang jarang berbicara. Ia menjalin hubungan dengan Martin. Namun alih-alih merasakan adanya kemistri, ia malah tidak merasakan ikatan emosional sama sekali.
Dari berbagai karakter dalam serial The Rain, saya paling suka dengan tokoh Simone Rasmusen. Di tengah-tengah kesulitan yang dihadapi, saya salut karena dia amat bertanggung jawab sebagai seorang kakak dan rela melakukan apapun untuk menjaga adik semata wayangnya. Seketika saya juga teringat dengan almh. kakak saya sendiri karena rentang usia kami berbeda 10 tahun.
Saya akui, dari segi popularitas The Rain emang enggak sepopuler Money Heist, Dark, Stranger Things dan bahkan It's Okay not to be Okay yang lagi hits belakangan ini.
Namun dengan premis cerita yang menarik, The Rain ini rekomen banget buat ditonton. Setiap episode memiliki ketegangannya sendiri yang kemudian membuat kita penasaran, "Habis ini, apalagi?" Makin menyedihkan karena seiring bertambahnya episode yang kita tonton, ada saja tokoh-tokoh yang meninggal dunia.
Dengan asal usul produksi dari Denmark, menurut saya The Rain jadi punya poin plus tersendiri. Sebab kita enggak cuman dapat
memperluas wawasan kita tentang produksi serial dari negara Nordik yang terbilang langka untuk diakses saja,
namun kita juga bisa menikmati keromantisan Bahasa Denmark yang diucapkan oleh
para pemainnya.
Bagi yang pengen memulai untuk menontonnya, ini waktu yang tepat untuk merasakan kengerian hujan pembawa petaka di Denmark. Musim pertama dan musim kedua telah tayang di Netflix. Sementara musim ketiga (akhir) dari serial ini baru tayang di Netflix pada 6 Agustus 2020.
Skor: 8.5/10
waaaooowwww...kok seru pisaaaaan..wkwkwkkw..jadi penasaran itu bapaknya kemana 6 tahun..lama amaaat...kalau hujan berbahaya apakah klo salju juga bahaya ya? kan sama-sama aer.
ReplyDeleteiya seru ka serial/film2 kayak gini. Tiap episodenya selalu penasaran. Terus jadi mikirin ada konspirasi gak sih dibalik semua ini. Nah, itu dia kok lama banget ya sampe 6 tahun gak pulang-pulang.
DeleteKalau salju judulnya jadi "The Snow" kak. Karena ini hujan makanya judulnya "The Rain" wkwk